BKKBN Intervensi 97 Ribu Keluarga Berisiko Stunting

Reporter: Lisa Rosari |

Editor: Sahri Senadi |

Minggu , 31 Mar 2024 - 19:31

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari: BKKBN Intervensi 97 Ribu Keluarga Berisiko Stunting-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

bkkbn intervensi 97 ribu keluarga berisiko stunting                            radarselatan.bacakoran.co - bengkulu, bkkbn bengkulu fokus melakukan intervensi terhadap 97 ribu lebih keluarga berisiko stunting.
data tersebut berdasarkan hasil pemutakhiran pendataan keluarga (ppk-2023) yang tersebar di berbagai tingkat kesejahteraan dan daerah yang ada di provinsi bengkulu. angka stunting di provinsi bengkulu terdata mencapai 20 persen.
baca juga:pastikan tidak ada kecurangan, polisi periksa spbu
baca juga:cegah penyalahgunaan bbm, polres perketat pengawasan spbu
kepala perwakilan bkkbn provinsi bengkulu zamhari mengatakan stunting bisa disebabkan faktor kesehatan dan lingkungan yang tidak bersih.
"kami terus fokus pada intervensi terhadap keluarga-keluarga yang berisiko mengalami stunting," tegas zamhari, minggu (31/3/2024).
baca juga:jumat agung, tim jibom datangi kaur
baca juga:partai golkar bengkulu selatan berbagi takjil kepada masyarakat
zamhari mengatakan, bkkbn juga memperkuat peran tim pendamping keluarga (tpk) dan kader kb desa, serta pkb/plkb yang terdapat di sejumlah daerah kabupaten dan kota.
di bengkulu kader tpk mencapai 5.601 orang dan 304 pkb/plkb yang memperkuat intervensi stunting. "ini fokus pada pendampingan kelompok keluarga berisiko, calon pengantin, ibu hamil, dan bayi dua tahun," ujar zamhari.
baca juga:musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kabupaten seluma sukses dilaksanakan
tahun ini angka stunting di provinsi bengkulu meningkat dari tahun lalu. survei kesehatan indonesia (ski) 2023 merilis terjadi peningkatan kasus stunting 20,2 persen.
naiknya kasus tubuh kerdil di bumi raflesia itu tak terbantahkan. data dari perkembangan elektronik-pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-ppgbm) provinsi bengkulu 2023 sebesar 5,1 persen kasus stunting. mengalami kenaikan dari angka 4,9 persen pada tahun lalu.
baca juga:gelar pasar murah hingga pemeriksaan kesehatan gratis
baca juga:lakukan pembinaan, puskesmas diminta tingkatkan pelayanan
dikatakan zamhari, bkkbn bengkulu terus meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalam program percepatan penurunan stunting, dengan menyasar keluarga berisiko stunting sesuai dengan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
 
"kolaborasi lintas sektor yang lebih baik diperlukan untuk mengintervensi keluarga berisiko stunting secara terkoordinasi dan terpadu," pungkasnya. (cia)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 1 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan