Proaktif Awasi Suluk, Jangan Sampai Ada Jemaah Meninggal Dunia
ARAHAN: Wabup memberikan arahan terkait pengawasan terhadap jemaah Suluk-Julianto-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, TANJUNG KEMUNING - Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan selama pelaksanaan pengajian ilmu tasawuf Tarekat Naqsyabandiyah di Gedung Rohani Suluk Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning Kaur.
Panitia kegiatan diminta proaktif berkoordinasi dengan pihak terkait dalam melakukan pengawasan para jemaah. Jangan sampai ada jemaah yang meninggal dunia karena kelelahan dalam beribadah.
BACA JUGA:Berbagi Takjil, Kapolres Bengkulu Selatan: Semoga Jadi Nilai Ibadah
“Untuk mengantisipasi masalah yang tidak diinginkan, waktu pembukaan jemaah suluk itu sudah saya tekankan terkait kesehatan harus menjadi prioritas baik panitia maupun peserta suluk. Para panitia agar proaktif mengawasi jamaah selama zikir ini,” kata Wakil Bupati Kaur Herlian Muchrim, Minggu (17/3/2024).
BACA JUGA:Masyarakat Diimbau Waspada Takjil Tak Sehat
Dikatakan Wabup, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, bahan kelambu yang digunakan jama’ah suluk saat melakukan pengajian itu terlalu rapat sehingga udara yang masuk kurang, ukuran kelambu juga terlalu sempit yakni 1 meter X 1,5. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan.
“Ini nanti jangan sampai ada kejadian yang meninggal dunia, karena kurang makan atau kelelahan saat mengikuti suluk ini. Pengaturan pola makan, kesehatan dan istirahat cukup ini sangat penting,” tandasnya.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Usulkan Rute Penerbangan Lama Kembali Dibuka
Sementara itu, Ketua Ilmu Tasawuf Tareqat Naqsabandiyah Kabupaten Kaur, Sulaiman Efendi S.Sos mengaku, tahun ini yang ikuti jama’ah suluk ada 135 jama’ah dengan rincian 71 laki-laki dan 64 orang perempuan.
Ia juga menyampaikan dalam pelaksanaan kegiatan suluk yang digelar selama 10 hari mulai Kamis 14 Maret 2024.
BACA JUGA:Kunjungi Kaur, Asisten III Salurkan Bantuan Untuk 10 Masjid
Pihaknya selalu memantau jamaah. Juga pihak penyelenggara mewajibkan jamaah untuk melampirkan surat keterangan kesehatan dari masing-masing daerah asal.
“Para jamaah terus kita pantau dan kalau ada jamaah kita sudah sakit parah kita pulangkan, juga petugas medis kita selalu standby. Sampai dengan hari ketiga ini alhamdulillah jamaah kita sehat semua,” tutupnya. (jul)