Muhadjir Sebut Penurunan Kemiskinan 7,5 Persen Sulit Tercapai, Ini Alasannya
Menko PMK Muhadjir Effendy: Muhadjir Sebut Penurunan Kemiskinan 7,5 Persen Sulit Tercapai, Ini Alasannya-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa target penurunan kemiskinan sebesar 7,5 persen yang ditetapkan pemerintah kemungkinan besar tidak akan tercapai pada akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pemerintah sebelumnya telah menetapkan target untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia menjadi antara 6,5 persen hingga 7,5 persen pada tahun 2024.
BACA JUGA:Pemimpin Amanah yang Diharapkan Allah
BACA JUGA:Caleg dan Saksi Ungkap Dugaan Kecurangan Pemilu di Bengkulu Selatan, Minta Gelar PSU
"Mungkin tidak akan tercapai, terutama jika targetnya adalah 7,5 persen. Saat ini, tingkat kemiskinan masih berada pada 9,3 persen.
Sementara kemiskinan ekstrem turun dari 1,12 persen menjadi 0,90 persen antara tahun 2022-2023," ungkap Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis (22/2).
BACA JUGA:1 Perempuan Hanyut Ditemukan, Tim Terus Cari 3 Korban Lainnya
BACA JUGA:Puluhan Unit Rumah di 4 Kecamatan Direndam Banjir
Menurut Muhadjir, tingkat kemiskinan di Indonesia saat ini masih mencapai 9,36 persen. "Saya tidak terlalu yakin bahwa kita bisa mencapainya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, penurunan kemiskinan hanya sekitar 0,3 hingga 0,5 persen, maksimal 0,3 persen," tambahnya.
BACA JUGA:3 Desa di Pino Raya Terendam Banjir, Jalan Putus Hingga Perahu Hanyut
BACA JUGA:Suara Caleg Selisih Tipis, Polisi Pastikan Pleno di PPK Berjalan Aman
Muhadjir juga menyatakan bahwa penurunan kemiskinan ekstrem hingga mencapai nol pada tahun 2024 juga tidak mungkin terjadi. "Saya rasa mencapai nol persen tidak mungkin. Setidaknya akan berada di bawah 0,5 persen," katanya.
Dia juga menyoroti fakta bahwa populasi penduduk miskin ekstrem di Indonesia masih mencapai 6 juta, sementara jumlah penduduk miskin secara keseluruhan mencapai 26 juta. Kendala lain yang dihadapi adalah sebaran faktor penyebab kemiskinan yang beragam.