Siapa Partai Pemenang Pemilu 2024 di Bengkulu Selatan? Begini Cara Hitung Suara Kursi DPRD

Reporter: Andri Irawan |

Editor: Suswadi AK |

Senin , 12 Feb 2024 - 20:05

Siapa Partai Pemenang Pemilu 2024 di Bengkulu Selatan? Begini Cara Hitung Suara Kursi DPRD-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

siapa partai pemenang pemilu 2024 di bengkulu selatan?  begini cara hitung suara kursi dprd                            radarselatan.bacakoran.co - kota manna, - pemilihan umum (pemilu) sudah dipastikan digelar rabu, 14 februari 2024. kira-kira siapa partai pemenang pemilu 2024 di bengkulu selatan?
di kabupaten bengkulu selatan, tahapan sudah masuk rencana pendistribusian logistik ke 584 tps yang tersebar di 158 desa/kelurahan, yang akan dilakukan hari ini atau selasa (13/2/2024) pagi.
baca juga:peringati isra miraj, dandim 0408 bs/k ingatkan solidaritas
baca juga:jaksa bantu sekretariat dprd bengkulu selatan tagih kelebihan bayar biaya perjalanan dinas
total ada 315 calon yang bertarung untuk merebut 25 kursi dprd bengkulu selatan periode 2023-2028. para caleg ini maju melalui 17 dari 18 parpol peserta pemilu 2024. satu parpol yakni partai kebangkitan nusantara (pkn) tidak memiliki satupun caleg. 
lantas bagaimana cara menghitung perolehan kursi dan siapa yang berhak duduk di kursi dprd bs? “kita menggunakan rumus pembagi.
baca juga:dipanggil ke persidangan, bupati seluma ditanya sk btt
baca juga:usai libur panjang, 40 pejabat eselon iii dan iv dimutasi
di mana membagi suara sah setiap parpol sebagaimana dengan bilangan pembagi satu, dan diikuti secara berurutan bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya,” jelas komisioner kpu bengkulu selatan, mafahir, kepada rasel, kemarin (12/2/2024).
dalam aturan lanjut mafahir, perhitungan perolehan suara sebagai berikut:
1. kpu, kpu provinsi dan kpu kabupaten/kota melakukan penghitungan perolehan jumlah kursi anggota dpr, dprd provinsi dan dprd kabupaten/kota setiap partai politik peserta pemilu yang memenuhi ambang batas pada masing-masing dapil dlam rapat pleno dengan ketentuan:
baca juga:tragis! lansia dibacok tetangga, ini motifnya
a. menetapkan jumlah suara sah setiap parpol di setiap dapil sebagai suara sah setiap parpol
b. membagi suara sah setiap parpol sebagaimana huruf a dengan bilangan pembagi satu, dan diikuti secara berutan bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya. 
c. hasil pembagian sebagaimana huruf b diurutkan berdasarkan jumlah nilai terbanyak
d. nilai terbanyak pertama mendapat kursi pertama, nilai terbanyaak kedua mendapat kursi kedua dan seterusnya
2. dalam hal hasil bagi sebagaimana angka 1 huruf b menghasilkan angka pecahan, angka pecahan tersebut tetap diperhitungkan sebagai dua angka desimal.
3. dalam hal pembagian untuk mendapatkan 1 alokasi kursi terakhir, terdapat 2 parpol yang memperoleh suara hasul bagi yang sama, satu alokasi kursi terakhir diberikan kepada parpol dengan pesebaran wilayah perolehan suara yang lebis luas secara berjenjang 
4. dalam hal terdapat parpol yang memperoleh suara tidak tidak meiliki calon dalam dct, tidak diikutikan dalam perhitungan alokasi kursi pada dapil yang bersangkutan.
baca juga:masa tenang, bawaslu pantau potensi politik uang
baca juga:kapolda resmikan gedung utama tribrata
“yang pertama itu berapa suara sah parpol per dapil. kemudian dibagi dengan bilangan pembagi. dari hasil pembagian ini, kemudian diurutkan parpol dengan jumlah suara terbanyak satu,kedua, ketiga dan seterusnya,” pungkas mafahir. 
sedangkan penetapan calon terpilih didasarkan atas perolehan kursi parpol dan suara sah nama calon yang tercantum dalam dct untuk setiap dapil yang dilakukan dalam rapat pleno terbuka.
  penetapan calon terpilih di setiap dapil didasarkan atas peringkat suara sah terbanyak pertama, kedua, ketiga dan seterusnya yang diperoleh setiap calon sesuai perolehan kursi parpol pada dapil yang bersangkutan
disisi lain, perhitungan perolehan kursi pada pemilu 2024 sama saja dengan pemilu 2019. dimana menggunakan metode sainte lague dengan mengkonversi suara menjadi kursi di dprd.
di mana setiap partai politik yang memenuhi ambang batas akan dibagi dengan bilangan pembagi 1 yang diikuti secara berurutan dengan bilangan ganjil 3, 5, 7, dan seterusnya. (and)
 
sebagai contoh, dalam suatu dapil dengan 6 kursi, dapat dihitung sebagai berikut:
partai a mendapat total 24.000 suara.
partai b mendapat 15.000 suara.
partai c mendapat 9.000 suara.
partai d mendapat 5.000 suara.
a. menentukan kursi pertama:
partai a: 24.000/1 = 24.000
partai b: 15.000/1 = 15.000
partai c: 9.000/1 = 9.000
partai d: 5.000/1 = 5.000
dengan hasil tersebut, partai a memperoleh kursi pertama dengan 24.000 suara.
b. menentukan kursi kedua:
partai a: 24.000/3 = 8.000
partai b: 15.000/1 = 15.000
partai c: 9.000/1 = 9.000
partai d: 5.000/1 = 5.000
maka partai b memperoleh kursi kedua dengan 15.000 suara.
c. menentukan kursi ketiga:
partai a: 24.000/3 = 8.000
partai b: 15.000/3 = 5.000
partai c: 9.000/1 = 9.000
partai d: 5.000/1 = 5.000
maka partai c memperoleh kursi ketiga dengan 9.000 suara.
d. menentukan kursi keempat:
partai a: 24.000/3 = 8.000
partai b: 15.000/3 = 5.000
partai c: 9.000/3 = 3.000
partai d: 5.000/1 = 5.000
maka partai a memperoleh kursi keempat dengan 8.000 suara
e. menentukan kursi kelima:
partai a: 24.000/5 = 4.800
partai b: 15.000/3 = 5.000
partai c: 9.000/3 = 3.000
partai d: 5.000/3 = 1.666
maka partai b memperoleh kursi kelima dengan 5.000 suara.
f. menentukan kursi keenam:
partai a: 24.000/5 = 4.800
partai b: 15.000/5 = 3.000
partai c: 9.000/3 = 3.000
partai d: 5.000/3 = 1.666
maka partai a memperoleh kursi keenam dengan 4.800 suara.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 13 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan