Gunung Rinjani, Mahakarya Alam Nusa Tenggara yang Penuh Keunikan

RadarSelatan.bacakoran.co - Gunung Rinjani, yang menjulang megah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali menarik perhatian wisatawan mancanegara. 

Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), Rinjani bukan hanya gunung tertinggi kedua di Indonesia, tetapi juga dikenal karena keunikan geologis, keindahan alam, dan nilai spiritualnya yang mendalam bagi masyarakat setempat.

Gunung Rinjani memiliki kaldera besar dengan Danau Segara Anak di tengahnya, sebuah danau vulkanik seluas 1.100 hektar dengan kedalaman sekitar 230 meter. 

BACA JUGA:Sungai Kapuas, Terpanjang di Indonesia, Melewati 11 Kabupaten dan Memegang Pranan Penting

Di tengah danau ini muncul Gunung Barujari, gunung kecil yang masih aktif dan sering disebut Anak Rinjani.

Bagi masyarakat Suku Sasak di Lombok dan Suku Bali Aga di Bali, Rinjani bukan sekadar gunung, melainkan tempat suci. 
Setiap tahun diadakan upacara Pekelan dan Mulang Pekelem, yaitu tradisi persembahan di Segara Anak sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap alam.

Sebagai bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang mencakup lebih dari 41.000 hektar, kawasan ini menjadi rumah bagi ratusan spesies tumbuhan dan satwa endemik.

BACA JUGA:Fakta Tentang Sungai Mahakam, Ditetapkan Sebagai Sungai Terdalam di Indonesia dan Kaya Hayati

Beberapa keunikan biologisnya antara lain Hutan tropis yang berubah menjadi sabana di ketinggian menengah.

Habitat lutung hitam, elang flores, dan kijang timor.

Vegetasi langka seperti edelweiss (Anaphalis javanica) yang tumbuh di lereng-lereng puncak.

Kombinasi bentang hutan, padang rumput, kawah, dan danau menjadikan Rinjani sebagai salah satu gunung dengan zona ekosistem paling lengkap di Asia Tenggara.

BACA JUGA:TP PKK Bengkulu Selatan Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Pekarangan

Bagi para pendaki, Rinjani adalah tantangan dan keindahan yang tiada duanya. Jalur populer seperti Sembalun, Senaru, dan Torean menawarkan pemandangan menakjubkan dari sunrise di puncak, kabut yang menyelimuti lembah, hingga panorama Segara Anak yang biru kehijauan.

UNESCO bahkan menetapkan kawasan Gunung Rinjani sebagai bagian dari Global Geopark Network sejak tahun 2018, mengakui keunikan geologi, ekosistem, dan nilai budayanya. (**)