Petani Kopi Berkipas, Harga Kopi Tembus Rp 44 Ribu
Petani Kopi Berkipas Harga Kopi Tembus Rp 44 Ribu-Julianto-radarselatan.bacakoran.co
BINTUHAN,radarselatan.bacakoran.co - Petani kopi di Kabupaten Kaur berkipas, harga biji kopi di tingkat petani terpantau mahal. Tentu saja kenaikan harga kopi ini membawa harapan baru bagi petani kopi untuk mendapatkan peningkatan perekonomian pada musim panen kopi kali ini.
Ical (45) misalnya petani kopi warga Kecamatan Nasal mengatakan, kini harga biji kopi berada di harga Rp 40.000 – Rp 44.000/kilogram. Dari sebelumnya di kisaran harga Rp 38 ribu/Kg.
BACA JUGA:Petani Bengkulu Selatan Wajib Sabar, Kuota Pupuk Subsidi Turun Drastis
Hal ini cukup membuatnya sumringah. Sebab, tingginya harga beli membuatnya tak lagi kebingungan mencukupi kebutuhan hidup. "Alhamdulillah kembali ada kenaikan ini sangat berdampak dengan kami," ungkapnya kepada Rasel kemarin.
BACA JUGA:Proyek Gedung BUMDes Gelumbang Terindikasi Rugikan Negara
Terpisah, Andik (43) warga Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje juga mengatakan, kenaikan harga jual kopi kering di tingkat petani juga terjadi disejumlah wilayah termasuk Kecamatan Maje.
BACA JUGA:Bawa Sabu, Sopir Mobil Ekspedisi Ditangkap Polisi
Menurutnya petani dapat harga Rp 41 ribu - 42 ribu di desa, sedangkan di jalan aspal atau di loaksi akses transportasi lancar biji kopi dijual Rp 44 ribu/kg. "Kenaikan harga kopi ini sangat membantu kami sehingga bisa menabung," ujarnya.
BACA JUGA:Pembakaran Kantor Desa Muara Danau Direncanakan, Tersangka Terancam 7 Tahun Penjara
Menurutnya kenaikan ini dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya kondisi cuaca yang kurang bersahabat dengan tingginya intensitas hujan saat ini. Sehingga hasil panen kurang maksimal.
BACA JUGA:Cuaca Panas Di Bengkulu, Ini Penjelasan BMKG
Karena cuaca ini membuat produksi kopi kering menjadi sulit. "Kini petani kesulitan mengeringkan gabah sebelum digiling. Ini menjadi salah satu faktor harganya naik," ungkapnya. (jul)