Wujudkan KLA, Dispar Bengkulu Selatan Dukung Wisata Desa Ramah Anak

Kepala Dispar Kabupaten Bengkulu Selatan Rendra Febrianto-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan terus mendorong lahirnya destinasi wisata yang tidak hanya indah dipandang mata, tetapi juga aman, ramah anak, dan selaras dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Dengan pendekatan ini, pengembangan wisata desa di Bengkulu Selatan diharapkan tidak hanya mendongkrak sektor pariwisata, tetapi juga memperkuat komitmen daerah sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), di mana ruang publik dan destinasi wisata aman serta nyaman bagi anak serta generasi muda.
BACA JUGA:BPBD Bengkulu Selatan Bakal Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana Alam
Kepala Dispar Kabupaten Bengkulu Selatan, Rendra Febrianto, menegaskan bahwa arah pembangunan pariwisata desa kini tidak bisa lagi seragam.
Setiap desa memiliki potensi sekaligus tantangan yang berbeda, sehingga strategi pengembangannya harus disesuaikan.
BACA JUGA:Tingkatkan Pengelolaan Data Kependudukan, Lakukan Pelatihan RDK
“Tidak semua desa butuh bangunan fisik yang sama. Ada yang prioritasnya pembinaan masyarakat, ada yang perlu penguatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata, dan ada pula yang fokus pada pengembangan atraksi lokal.
Prinsipnya, semua diarahkan agar memberi manfaat nyata, terutama bagi anak dan keluarga,” ujar Rendra.
Ia mencontohkan beberapa titik wisata yang kini tengah digarap serius. Desa Ketaping dengan keindahan pantainya diarahkan sebagai wisata keluarga.
Desa Nanti Agung yang dikelilingi pegunungan ditata agar menjadi wisata alam edukatif, sementara Pasar Bawah Kota Manna terus dipoles sebagai ruang budaya, kuliner, dan interaksi sosial yang ramah bagi semua kalangan.
BACA JUGA:WMOTO LETBE FLYGON, Penantang Baru KLX150 dan CRF150L dengan Tampilan Berani dan Fitur Modern
Menurut Rendra, wisata desa yang berkelanjutan bukan hanya soal bangunan, tetapi bagaimana masyarakatnya siap menyambut wisatawan dengan keramahan, kebersihan, serta pemahaman akan potensi lokal.
“Kalau SDM kuat, maka wisata akan hidup, ekonomi bergerak, dan anak-anak kita punya ruang tumbuh yang sehat sekaligus menyenangkan,” tambahnya. (one)