Tak Kunjung Dibangun Pemerintah, Warga Di Bengkulu Selatan Swadaya Bangun Jalan Rabat Beton Sepanjang 50 Meter

Warga Bengkulu Selatan gotong royong membangun jalan rabat beton-sahri-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Kekompakan dan kerjasama warga RT 06 Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna dan warga RT 08 Kelurahan Padang Kapuk Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan patut diapresiasi.

Warga kompak membangun jalan rabat beton menghubungkan RT 06 Kelurahan Kota Medan dan RT 08 Kelurahan Padang Kapuk di kawasan Tebat Itik sepanjang 50 meter dengan lebar 1,5 meter secara swadaya. 

BACA JUGA:Dispora Kaur Berkomitmen Dukung Pengembangan Olahraga Daerah

Material bangunan berupa semen, pasir dan koral dibeli sendiri oleh masyarakat dan dibantu salah seorang Anggota DPRD Bengkulu Selatan Dodi Martian atas nama pribadi.

Warga membangun jalan itu secara swadaya sebagai wujud kekecewaan terhadap pemerintah yang tak kunjung membangun jalan tersebut mesiki sudah sering diusulkan.

Selama ini jalan itu masih tanah kuning hanya sekitar 10 meter yang sudah dipasang semen yakni di pematang tebat Itik. Kondisi itu sudah berlangsung hampir 20 tahun.

BACA JUGA:Kalibrasi Berkala Arah Kiblat, Segera Lapor Kemenag

Akibatnya saat musim penghujan jalan licin dan berlumpur serta rawan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Supardi Yunis, tokoh masyarakat RT 06 Kelurahan Kota Medan yang menjadi inisiator pembangunan jalan rabat beton tersebut mengatakan, jalan itu merupakan jalan alternatif yang setiap harinya selalu ramai dilewati warga.

Warga yang lewat di jalan itu berasal dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari anggota TNI, PNS, karyawan BUMN dan masyarakat.

Selain perumahan penduduk, di daerah itu juga banyak usaha masyarakat seperti kebun kelapa sawit dan kolam ikan.

BACA JUGA:Sejahterakan Petani, Pemda Bengkulu Selatan Disarankan Lakukan Hal Ini

"Jalan ini fungsinya sangat vital, makanya kami berinisiatif membangunnya secara swadaya, demi kelancaran akses transportasi dan keamanan berkendara," kata Supardi.

Dijelaskan Supardi, sepengingatnya, sudah terjadi 4 kali kecelakaan lalu lintas di jalan itu. Pengendara sepeda motor masuk ke dalam tebat Itik bersama motornya.

Kondisi ini sangat berbahaya, karena tebat Itik airnya sangat dalam.

"Alhamdulilah pembangunanya selesai," tutup Supardi. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan