Mahasiswa dan Kanopi Susun Teori Ilmiah Pengaruh SUTT Terhadap Elektronik
SUSUN: Mahasiswa dan Kanpi Bengkulu melakukan penyusunan teori ilmiah terkait pengaruh SUTT terhadap kerusakan elektronik-Lisa -radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Guna membuktikan keberadaan SUTT PLTU Teluk Sepang menjadi penyebab kerusakan elektronik warga Desa Padang Kuas, Kanopi Hijau Indonesia bersama mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNIB telah menyusun sebuah teori ilmiah terkait pengaruh SUTT PT TLB terhadap kerusakan elektronik warga Desa Padang Kuas.
Tim Pemantau Kanopi Hijau Indonesia Cimbyo Layas Ketaren, mengatakan, hal ini dilaksanakan untuk menguji teori ilmiah pengaruh SUTT PLTU Teluk Sepang terhadap kerusakan elektronik warga Padang Kuas.
BACA JUGA:Dewan Sebut Bengkulu Selatan Butuh Anggaran Rp20 Miliar Untuk Infrastruktur
"Sebelum kajian teori ini disebarluaskan teori tersebut dibahas dalam agenda laporan publik ," kata Cim, Senin (9/6).
Salah seorang penulis, Widesyah Putra menagtakan, pengaruh SUTT terhadap kerusakan elektronik warga Padang Kuas menjelaskan bahwa SUTT merupakan struktur bangunan yang dapat memancing datangnya petir, sambaran petir akan berdampak pada perangkat lain di sekitar jaringan.
Petir merupakan hasil gaya tarik menarik antar muatan negatif di awan dan muatan positif di bumi. Bangunan dengan ukuran yang tinggi serta berbahan baja, menjadi objek utama sambaran petir.
"Jika besaran daya petir tidak mampu ditahan sistem penangkal petir, maka akan berpotensi menimbulkan arus bocor yang berdampak pada elektronik lain di sekitar jaringan," kata Wide.
BACA JUGA:Batasi Usia Pekerja, Perusahaan Bisa Di sanksi
Wide menjelaskan selain dapat merusak ekektronik, kegagalan sistem penangkal petir juga dapat menimbulkan sengatan pada manusia, terutama bagi mereka yang berada dekat dengan areal pentanahan tower SUTT.
"Penangkal petir yang dipasang hanya berfungsi melindungi perangkat jaringan, bukan melindungi warga dan makhluk hidup lain di sekitar jaringan," ujarnya.
Salah satu warga Padang Kuas Asnatul Aini, mengatakan, bahwa warga setempat sering melihat kilatan api yang menjalar di sepanjang kabel jaringan transmisi.
"Saat petir menyambar warga sering melihat rambatan api di kabel SUTT. Selain itu Deka anak Ibu Rohma yang tinggal di bawah SUTT pernah tersengat listrik dari lantai rumahnya," kata Asnatul.
BACA JUGA:Tujuan Utama Koperasi Merah Putih Mensejahterakan Masyarakat
Asnatul menyebutkan selain Deka, terdapat 4 warga lain juga pernah tersengat listrik, selain itu sudah lebih dari 160 unit peralatan elektronik yang rusak.