Jangan Terlalu Senang, TPG Dapat Dicabut, Guru Wajib Perhatikan Tugas!

Reporter: Rezan Okto Wesa |

Editor: Suswadi AK |

Jumat , 06 Jun 2025 - 18:14

plt. Kadisdikbud Bengkulu Selatan Lusi Wijaya-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

jangan terlalu senang, tpg dapat dicabut, guru wajib perhatikan tugas!                            radarselatan.bacakoran.co, kota manna - setiap guru sertifikasi atau yang sudah dinyatakan lolos pendidikan profesi guru (ppg) diminta untuk tidak terlalu senang saat menerima tunjangan profesi guru (tpg).
pasalnya tps bisa saja dicabut seketika atau dihentikan pemerintah secara permanen. guru wajib memperhatikan tugasnya.
baca juga:bupati bengkulu selatan terpilih tidak akan beli mobnas baru, anggarannya dialihkan untuk ini
ketentuan ini diatur langsung dalam permendikbud nomor 45 tahun 2024 terkait tunjangan profesi guru (tpg) sertifikasi 2025.
dalam penjelasan yang tercantum dalam aturan tersebut, dijelaskan bahwa ada beberapa alasan yang menyebabkan penghentian pembayaran tpg bagi sebagian guru. baik di jenjang tk, sd maupun sma hingga sma. 
baca juga:jadi saksi, herwan paparkan alasan tak dukung rohidin, sudah tidak sejalan
permendikbud yang dikeluarkan nadiem makarim itu juga menjelaskan beberapa alasan mengapa pembayaran tpg dihentikan secara tetap dan mengikat. 
"perlu diperhatikan, memang ada ketentuan khusus yang mengatur alur pencairan sertifikasi. pertama yaitu guru yang melakukan cuti sakit melebihi 6 bulan, lalu mengundurkan diri atas permintaan sendiri," ujar plt. kadisdikbud bengkulu selatan lusi wijaya, m.pd.
baca juga:perkuat intervensi delapan area pencegahan korupsi
lanjut lusi, ketentuan lain yang dapat menghentikan pencairan tpg yakni guru yang dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
selain itu, guru yang mendapat tugas belajar juga akan terhenti sertifikasinya. 
baca juga:tingkatkan pendapatan pajak, pelaku usaha di kaur didata
"lalu poin kelima adalah guru yang tidak lagi menduduki jabatan fungsional guru asn juga akan dihentikan statusnya sebagai penerima sertifikasi," ucap lusi. 
oleh karena itu, kata lusi, perlu sekali  para guru untuk memahami alasan-alasan tersebut guna menghindari harapan palsu dan mempersiapkan diri menghadapi kondisi yang ada.
baca juga:dilaunching bupati seluma, 1.231 pelajar terima mbg
jika nanti terjadi pelanggaran poin pencairan sertifikasi yang ditentukan, tentu akan menimbulkan kerugian bagi guru itu sendiri. 
"jadi aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah itu sifatnya mengikat dan harus dipatuhi, pelanggar akan langsung dikenakan sanksi sebagai bentuk imbas atas perbuatan," pungkasnya. (rzn)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 7 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan