4 Tingkatan Rezeki dari Allah Swt

4 Tingkatan Rezeki dari Allah Swt-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu (HR Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas. Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim).
Jamaah Jumat rahimakumulluh
Ketiga, rezeki berupa keturunan saleh. Anak yang saleh masuk ke dalam rezeki yang utama, karena tidak semua orang bisa mendidik anak-anaknya menjadi saleh atau salehah. Anak-anak yang saleh akan membawa kebahagiaan orang tuanya di dunia dan di akhirat.
Maka bentuk rezeki seperti ini sangat diidamkan banyak orang tua. Tidak semua orang tua bisa mendidik anaknya dengan sempurna.
Ada seseorang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam agama, tetapi belum tentu anaknya bisa meniru orang tuanya.
Maka Nabi Zakaria as mengajarkan kepada kita berdoa kepada Allah swt untuk meminta keturunan yang saleh dan baik.
Sebagaimana doa tersebut terekam di dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 38, “Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa (QS Ali ‘Imran 3: Ayat 38).
Begitupun dengan doa yang dilantunkan Nabi Ibrahim as untuk meminta keturunan yang saleh juga disebutkan dalam Al-Qur’an, sebagaimana surat Ash Shaffaat ayat 100, yang artinya: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh.
Rasulullah saw sendiri memerintahkan kepada umat Muslim untuk mendidik anaknya menjadi yang baik dan saleh, karena anak merupakan investasi masa depan, dan harta yang tidak akan pernah putus sampai ke akhirat, yakni berupa doa-doanya.
Hal ini disebutkan di dalam hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. yang artinya: Apabila anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang mendoakan dia. (HR Muslim).
Jamaah Jumat rahimakumulluh Keempat, rezeki berupa ridha Allah swt. Rezeki berupa ridha Allah swt merupakan sempurnanya rezeki.
Karena tidak semua makhluk Allah mendapatkan ridha-Nya. Karena ridha Allah hanya diberikan kepada hamba yang beriman dan taat kepada-Nya.
Maka beruntunglah hamba yang mendapatkan rezeki berupa ridhanya Allah swt. Karena ketika Allah sudah ridha dengan hamba, maka jaminannya adalah surga.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taubah 9: Ayat 72: “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di Surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (QS At-Taubah: 72).
Jamaah Jumat rahimakumulluh, Demikianlah khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan khutbah ini dapat kita hikmati bersama dan semoga kita tercatat sebagai insan yang senantiasa diberikan keluasan rezeki yang halal, baik dan berkah. Amin ya rabbal alamin. (**)