4 Tingkatan Rezeki dari Allah Swt

4 Tingkatan Rezeki dari Allah Swt-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah terlepas dari aktivitas mencari rezeki, untuk makan, minum dan keberlangsungan hidup sehari semalam. Manusia akan mencari uang dan uang, karena memang uang merupakan alat tukar, jual beli yang dapat membeli apapun, sehingga untuk orang agamawan, bahkan selalu berdoa untuk meminta dilancarkan rezekinya berupa harta benda (kekayaan).

Hal tersebut tentu sangat benar, dan benar sekali, akan tetapi sebenarnya bentuk rezeki yang diberikan Allah swt kepada hamba-Nya tidak hanya berupa harta kekayaan, melainkan juga yang bersifat batin seperti kesehatan, kesalehan, kebahagiaan, ilmu dan sebagainya. Karena Allah swt memberikan rezeki apa yang dibutuhkan hambanya, bukan yang diinginkan hambanya.

Bisa saja manusia berdoa meminta rezeki berupa uang, Allah mengabulkannya berupa kesehatan sepanjang usia, berupa ketentraman selama hidup dan kecerdasan bagi anak dan keturunannya.

Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya'rawi adalah salah satu ulama terkemuka abad ini membagi derajat rezeki dalam empat tingkatan: “Yakni harta benda, merupakan rezeki paling dasar. Kedua, kesehatan, merupakan derajat rezeki yang tinggi.

Ketiga, anak-anak yang saleh, merupakan rezeki paling utama. Dan keridhaan Allah swt, merupakan rezeki yang paling sempurna.”

Jamaah Jumat rahimakumulluh 

Pertama, rezeki berupa harta. Rezeki berupa harta benda merupakan tingkatan dasar, sehingga semua orang bisa meraih rezeki tersebut.

Baik itu hamba yang taat maupun yang ingkar. Rezeki seperti ini mudah untuk didapatkan di seluruh penjuru bumi, bahkan dengan cara yang batil sekalipun. Itulah kenapa rezeki harta benda masuk kategori paling dasar derajatnya. 

Allah swt berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat 15 bahwa bumi diciptakan dengan mudah untuk dijelajahi dan diambil rezekinya oleh seluruh makhluk-Nya: “Dialah yang menjadikan untuk kamu bumi yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan (QS Al-Mulk: 15).

Jamaah Jumat rahimakumulluh 

Kedua, rezeki berupa kesehatan. Kesehatan, masuk ke dalam rezeki yang luhur, karena kesehatan sangatlah mahal.

Orang bisa saja miskin harta benda, akan tetapi jika badannya sehat, maka ia akan lebih bebas dan merdeka. Orang sehat akan lebih leluasa untuk bekerja, beribadah kepada Allah dan segala aktivitas lainnya. 

Rasulullah saw bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad: “Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa.

Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.” (HR Ibnu Majah No 2141 dan Ahmad 4/69).

Umat Islam juga dianjurkan untuk selalu bersyukur kepada Allah swt ketika diberi kesehatan walaupun mungkin hartanya sedang terbatas. Selain itu juga dianjurkan untuk selalu taat menjalankan ibadah yang wajib, maka niscaya Allah akan beri kenikmatan yang lainnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan