Pemkab Seluma Dapat Program Optimalisasi Lahan Non Rawa Seluas 2.700 Hektar

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma Arian Sosial-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Sektor Pertanian di Kabupaten Seluma tahun 2025 ini mendapatkan perhatian serius dari Kementrian Pertanian (Kementan).
Selain mendapatkan kuota program cetak sawah seluas 400 hektare. Dinas Pertanian kembali mendapatkan program Optimalisasi Lahan non rawa dari Kementrian Pertanian (Kementan).
BACA JUGA:Pengangkatan CPNS Seluma Tahun 2024 Masih Diproses, TMT Rencananya Awal Juni
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma Arian Sosial mengungkapkan, alokasi yang diterima Kabupaten Seluma pada program optimalisasi lahan non rawa tahun 2025 seluas 2.700 hektare.
Atau jika di kumulatif kan anggaran yang akan dikucurkan dari APBN sekitar Rp 11 miliar lebih.
"Kabupaten Seluma selain menerima program cetak sawah. Untuk tahun 2025 ini juga mendapatkan program optimalisasi lahan non rawa seluas 2.700 hektar. Serta akan diterima, untuk titik lokasi program tersebut tersebar di 14 Kecamatan Kabupaten Seluma," ujar Arian Sosial.
BACA JUGA:Website BKPSDM Seluma Diduga Diretas
Arian Sosial menambahkan program tersebut berupa pembangunan prasarana irigasi, perbaikan jariang irigasi, parit serta lainya yang berkaitan dengan saluran irigasi yang kurang bagus.
Sehingga bisa mengoptimalkan lahan yang tidak produktif menjadi produktif.
Progres dari program tersebut saat ini masih dalam survei lokasi mengecek kondisi titik irigasi yang rusak. Dalam survei lokasi ini pihaknya melibatkan beberapa pihak terkait, baik itu dari Pemprov, Pemkab Seluma dan pihak konsultan.
"Saat ini masih proses survei lapangan, besok dipastikan seluruhnya rampung. Dan Insya Allah bulan Juni atau Agustus kontruksi sudah jala," ujarnya.
BACA JUGA:Atlet Taekwondo Kaur Fokus Persiapan Jelang Kejuaraan Kapolda
Arian menambahkan, diharapkan dari pembangunan prasarana irigasi ini dapat meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Seluma. Terkhusus perdesaan dan menjawab keluhan petani akan jaringan irigasi yang rusak atau kurang memadai.
"Mudah mudahan dengan adanya program ini distribusi air ke lahan sawah bisa berjalan optimal. Sehingga bisa strategi memperkuat sektor pertanian lokal dan meningkatkan produktivitas pangan," pungkasnya. (rwf)