Serangan Virus SE Meluas, Ternak Warga Bengkulu Selatan Bertumbangan

Reporter: Rezan |

Editor: Suswadi AK |

Senin , 05 May 2025 - 19:31

MATI: Kondisi ternak sapi bali di Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya yang mati diduga terserang virus SE-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

Oleh karena itu, pada hari ini, Selasa (6/5/2025) Tim Pelayanan Ternak Intensif Terpadu (Panter) akan diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan darurat.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Ikat Maulana, saat ditemui mengatakan, pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat.

"Setelah laporan masuk, besok pagi (hari ini, red) kami langsung menerjunkan tim ke lokasi. Ini bagian dari respon cepat kami untuk menjaga kesehatan ternak masyarakat," kata Ikat.

Dari hasil pemeriksaan sampel hewan yang mati sebelumnya, lanjut Ikat, kematian ternak disebabkan oleh penyakit ngorok atau Septicaemia epizootica, infeksi akut yang menyerang sapi dan kerbau.

"Kami pastikan penyebabnya adalah Septicaemia epizootica. Penyakit ini memang bisa sangat mematikan jika tidak cepat ditangani," jelasnya.

Selain menangani kasus kematian ternak, tim juga akan memberikan pelayanan kesehatan hewan di beberapa desa binaan.

Mulai dari wilayah Padang Serasan, Tanggo Raso, Nanjungan, Kemang Manis dan wilayah zona merah lainnya.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian mengimbau para peternak untuk rutin melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak mereka.

"Kami minta peternak untuk proaktif melakukan vaksinasi. Distan siap membantu vaksinasi dan pelayanan kesehatan hewan di lapangan," tambah Ikat.

serangan virus se meluas, ternak warga bengkulu selatan bertumbangan                            radarselatan.bacakoran.co - pino raya, setelah tujuh ekor ternak kerbau serta belasan ekor sapi ditemukan mati mendadak di desa tungkal ii kecamatan pino raya. kali ini kasus serupa kembali terjadi di desa talang padang kecamatan pino raya.
bahkan kurun waktu dua hari terakhir, sudah delapan ekor sapi di desa ini mati mengenaskan dengan mulut berbusa dan kulit mengeluarkan darah. 
tak hanya itu, beberapa ternak yang sebelumnya sehat ikutan tumbang dan tidak bisa berjalan lagi.
jika dilihat dari ciri umum yang dialami ternak, besar kemungkinan hewan ternak ini sudah terserang penyakit ngorok alias terpapar virus septicaemia epizootica (se).
baca juga:bupati seluma sebut ipda tengah melakukan pemantapan data berkas honorer
baca juga:wow….! 36.992 warga bengkulu tercatat sebagai pengangguran
kepala desa (kades) talang padang kecamatan pino raya, sumantri, amd membenarkan jika banyak warganya yang merugi akibat ternak mati mendadak terserang penyakit. bahkan, ada sapi yang mati di dalam kandang padahal sebelumnya masih terlihat sehat dan bugar.
“tadi pagi (kemarin, red) sapi jantan besar milik muasri mati di dalam kandang. lalu sebelumnya ada sapi milik joyo dan buyung masna. kalau ditotal sudah delapan ekor yang mati, belum lagi yang tengah lumpuh, juga masih ada,” ujarnya.
lanjut sumantri, dengan kondisi yang terjadi saat ini. tak sedikit warganya merasa panic dan khawatir.
pasalnya, jumlah hewan ternak di desa ini terbilang cukup tinggi dengan total mencapai 500 ekor.
baca juga:cjh kaur berangkat besok, koper sudah duluan hari ini
baca juga:tiba di madinah, 5 jch seluma dilanda demam ringan
“hampir semua warga kami punya hewan ternak, sekarang mereka sedang cemas akan bahaya sebaran virus ini. makanya, kami minta opd teknis agar turun langsung ke lapangan,” jelas sumantri.
terpisah, dinas pertanian bengkulu selatan melalui bidang peternakan  menyebut sudah menerima laporan terbaru akan banyaknya ternak terserang se.
oleh karena itu, pada hari ini, selasa (6/5/2025) tim pelayanan ternak intensif terpadu (panter) akan diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan darurat.
baca juga:134 cjh asal bengkulu selatan bertolak menuju asramah haji bengkulu
baca juga:disnakeswan periksa kesehatan hewan ternak jelang idul adha 
kepala bidang peternakan dinas pertanian bengkulu selatan, ikat maulana, saat ditemui mengatakan, pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat.
"setelah laporan masuk, besok pagi (hari ini, red) kami langsung menerjunkan tim ke lokasi. ini bagian dari respon cepat kami untuk menjaga kesehatan ternak masyarakat," kata ikat. 
dari hasil pemeriksaan sampel hewan yang mati sebelumnya, lanjut ikat, kematian ternak disebabkan oleh penyakit ngorok atau septicaemia epizootica, infeksi akut yang menyerang sapi dan kerbau.
baca juga:undang walhi dan warga, pansus dprd bengkulu selatan jamin tuntaskan polemik pt. abs
baca juga:10 smk di bengkulu diproyeksikan jadi blud 
"kami pastikan penyebabnya adalah septicaemia epizootica. penyakit ini memang bisa sangat mematikan jika tidak cepat ditangani," jelasnya.
selain menangani kasus kematian ternak, tim juga akan memberikan pelayanan kesehatan hewan di beberapa desa binaan.
mulai dari wilayah padang serasan, tanggo raso, nanjungan, kemang manis dan wilayah zona merah lainnya.
sebagai langkah pencegahan, dinas pertanian mengimbau para peternak untuk rutin melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak mereka.
baca juga:gelar aksi demo, mahasiswa tuntut upah layak 
baca juga:lantik gow, wabup seluma tegaskan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan
"kami minta peternak untuk proaktif melakukan vaksinasi. distan siap membantu vaksinasi dan pelayanan kesehatan hewan di lapangan," tambah ikat. 
ia juga mengingatkan, deteksi dini dan vaksinasi berkala merupakan kunci menghindari meluasnya wabah penyakit yang bisa mengancam populasi ternak.
"segera laporkan ke kami jika ada gejala penyakit. kita harus bergerak cepat untuk mencegah kerugian lebih besar," tutupnya. (rzn)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 6 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan