Cara Menanam Padi Organik Agar Mendapatkan Untung Banyak
Cara menanam padi organik agar petani untung banyak-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Sebagian petani merasa menanam padi organik lebih menguntungkan, alasannya tidak membutuhkan biaya operasional tinggi untuk membeli pupuk kimia.
Namun untuk melakukan pertanian secara organik, khususnya tanaman padi sawah petani tidak bisa asal mencoba.
Harus memiliki pengalaman dan pengetahuan agar tidak gagal panen.
Cara menanam padi organik diawali dengan pengelolaan lahan, caranya sama dengan pengelolaan lahan tanaman padi sawah pada umumnya.
Kmeudian diteruskan dnegan penyemaian benih, setelah benih berusia 15 hari baru bisa ditanam.
BACA JUGA:Cara Bertani Padi Sawah Agar Untung Besar
Jarak tanam ideal adalah 20x30 cm. Untuk pengairan, tidak selalu menggenangi sawah. Sistem yang diterapkan adalah pengairan berselang agar tanah tidak terlalu asam.
Untuk pemupukan menggunakan pupuk cair buatan sendiri dari bahan alami seperti daun kipait, buah maja, air cucian beras, dan rendaman sabut kelapa. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali, biasanya pagi atau sore hari.
Penyiangan dilakukan 10–14 hari setelah tanam, menggunakan alat gosrok yang juga membantu menggemburkan tanah dan mengurangi gulma serta gas beracun dari dekomposisi yang belum sempurna.
BACA JUGA:Cara Memperbanyak Anakan Padi Dijamin Menguntungkan Petani
Pengendalian hama dan penyakit di pertanian organik justru lebih mudah. Hama seperti wereng biasanya terkendali secara alami karena ekosistem yang seimbang.
Untuk penyakit jamur dan bakteri, kami menggunakan bubur California, ramuan dari belerang dan kapur gamping yang direbus, lalu dicampurkan ke pupuk cair.
Waktu penyemprotan harus diperhatikan, terutama saat padi sedang berbunga (sekitar jam 9–12 siang) agar proses penyerbukan tidak terganggu.
Menjelang panen, tetap menjaga kesehatan daun bendera agar proses pengisian bulir maksimal.
BACA JUGA:Cara Ampuh Mengatasi Hama Walang Sangit Pada Tanaman Padi Yang Ditanam Dilahan Kering
Padi organik umumnya memiliki daun yang tetap segar hingga panen, berbeda dengan padi konvensional yang daunnya cepat menguning.
Karakteristik batang padi organik juga lebih kuat, tidak mudah roboh meski angin kencang atau hujan deras datang.
Hal ini karena nutrisi yang diberikan selalu seimbang, tidak berlebihan di awal masa tanam.
Panen dilakukan saat bulir padi sudah menguning dan terisi penuh. Proses perontokan masih dilakukan manual dengan bantuan mesin sederhana dan tenaga petani. (**)