Pentingnya Kuasai Bahasa Asing
Ketua Umum Ponpes Yayasan Al-Quraniyah (YAA) Kabupaten Bengkulu Selatan, Drs H Abdul Mughni, M.Ba-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
KOTA MANNA - Para siswa diminta tidak hanya fokus meningkatkan kemampuan akademik berupa raihan nilai yang tinggi. Namun, siswa perlu memahami bahasa asing sebagai penunjang wawasan dan bakat.
Ketua Umum Ponpes Yayasan Al-Quraniyah (YAA) Kabupaten Bengkulu Selatan, Drs H Abdul Mughni, M.Ba mengatakan, bahasa asing yang perlu dikuasai siswa di era kemajuan zaman sekarang ini tak hanya Bahasa Inggris, melainkan Bahasa Jepang, China, Arab hingga Rusia. Sebab, dengan mahir berbahasa asing, maka peluang siswa untuk bisa menggali potensi diri di negeri orang semakin besar.
“Setiap kali pertemuan dengan santri, kami selalu mengajarkan agar santri tidak kaku dalam belajar. Tunjang kemampuan diri dengan soft skill, salah satunya kemampuan berbahasa asing. Sekarang ini sangat perlu pintar ngomong arab, inggris atau bahasa lain,” ujarnya.
Lanjut Abdul Mughni, berbahasa merupakan kunci utama sebuah percakapan dengan orang baru. Orang yang bisa menguasai bahasa asing mempunyai nilai lebih hingga 50 persen dibandingkan orang yang hanya pandai satu bahasa saja. Selain itu, orang yang pandai berbahasa asing punya peluang karir lebih besar ketika bekerja di sebuah organisasi perusahaan.
“Makanya di ponpes selalu diajarkan beragam bahasa asing. Meski bahasa arab menjadi utama, bahasa lain juga diajarkan. Harapannya satu, ketika santri lulus mereka sudah siap berkolaborasi dengan beragam masyarakat,” imbuhnya.
Disisi lain, Abdul Mughni juga menekankan para siswa agar membiasakan sopan santun dan budi pekerti. Apapun kondisi dan situasi, budi pekerti harus menjadi nilai terdepan yang diterapkan. Seseorang paham pendidikan dan tinggi ilmu namun minim budi pekerti akan tergerus sendirinya.
“Dimana-mana semua orang butuh saling menghargai, jadi siswa belajar komunikasi bahasa tubuh. Jangan menjadi siswa yang lembek apalagi tidak sopan. Generasi maju adalah mereka yang mau belajar dan mengedepankan disiplin,” demikian Abdul Mughni. (rzn)