3 Padi Unggul Cocok Ditanam Pada Musim Penghujan, Hasil Melimpah dan Tidak Rebah

Salah satu varietas padi unggul yang cocok ditanam pada musim penghujan-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.Bacakoran.co - Petani yang menggarap lahan tadah hujan, maka musim penghujan bisa membawa berkah.

Namun jika musim penghujan berkepanjangan juga tidak baik dampaknya pada tanaman padi. Genangan air yang berlebihan bisa menjadi tantangan tersendiri.

Indonesia memiliki beragam kondisi lahan, mulai dari dataran tinggi hingga dataran rendah.

Di dataran tinggi, kelebihan air biasanya tidak menjadi masalah karena air mengalir ke bawah.

BACA JUGA:Padi Sedayu, Varietas Unggul yang Bisa Memaksa Petani Jadi Kaya

Sebaliknya, di dataran rendah, curah hujan tinggi dapat menyebabkan genangan yang berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman, terutama padi.

Oleh karena itu, para petani di daerah yang rawan banjir disarankan untuk menggunakan varietas padi yang tahan rendaman agar produksi tetap optimal.

1. Padi Impari 30 – Tahan Rendaman dan Produksi Tinggi

Salah satu jenis padi yang tahan terhadap rendaman adalah Impari 30. Varietas ini mampu bertahan meskipun lahan mengalami kelebihan air atau banjir.

Keunggulan padi ini diantaranya cocok untuk sistem sawah irigasi, memiliki ketahanan rebah yang baik.

Potensi hasil tinggi, mencapai 9,6 ton per hektar, dengan rata-rata 7,2 ton per hektar.

Tekstur nasi sangat pulen karena merupakan turunan dari padi Jerang.

BACA JUGA:Padi Unggul Pendatang Baru Yang Tak Bisa Dianggap Sepele, Hasil Tinggi, Tahan Disegala Musim

2. Padi Herang 02 – Tahan Rendaman & Penyakit

Selain tahan terhadap rendaman dan kerobohan, varietas padi juga harus memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, terutama blas dan hawar daun yang sering muncul di musim hujan.

Salah satu varietas yang direkomendasikan adalah Herang 02, keunggulannya antara lain umur panen 95 hari setelah tanam (genjah).

Malai panjang, mencapai 37 cm, jumlah bulir per malai sekitar 400 butir.

Tinggi tanaman 100 cm, dengan 30–40 anakan produktif per rumpun, gabah berwarna kuning, beras putih tidak berkapur, dan rasa nasi yang pulen.

Potensi hasil bisa mencapai 12 ton per hektar, mudah dibudidayakan karena toleran terhadap tanah asam, kekeringan, dan genangan air.

Cocok untuk ditanam di musim pertama, kedua, maupun ketiga, batang kokoh, tidak mudah roboh.

Tahan terhadap hama burung, wereng batang coklat, serta penyakit PLB (kresek), memiliki bobot tinggi, yaitu 33 gram per 1.000 bulir.

BACA JUGA:3 Jenis Padi Unggul Umur Pendek, Produksi Tinggi dan Tahan Serangan Hama dan Penyakit, Cocok Untuk Musim Tanam

3. Padi Trisultan – Persilangan Unggul dengan Hasil Maksimal

Varietas ini merupakan hasil persilangan antara Impari 32 dan Sertani 1, dengan karakteristik unggul umur panen 95–97 hari setelah tanam, anakan produktif 25–45 per rumpun, malai panjang, sekitar 30–35 cm, dengan 275–330 bulir per malai.

Bobot 1.000 bulir sekitar 31 gram, potensi hasil hingga 12,7 ton per hektar, dengan hasil riil di lapangan mencapai 12,3 ton per hektar.

Daun berwarna hijau gelap, tinggi tanaman 110–120 cm, bentuk bulir besar dan panjang, dengan warna kuning bersih.

Tahan terhadap tanah berlumpur, batang besar dan kokoh sehingga tidak mudah roboh saat musim hujan.

Mudah dirawat karena tahan terhadap penyakit blas, patah leher, kresek, serta wereng batang coklat. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan