Bahaya Residu Pestisida pada Sayur dan Buah Bagi Manusia Terlebih Ibu Hamil, Begini Menghindarinya

Radarselatan.bacakoran.co - Dalam budidaya buah dan sayuran, penggunaan pestisida sudah menjadi hal yang umum. Pestisida adalah zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama, baik berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lainnya.

Namun, penggunaan pestisida ini dapat meninggalkan residu yang berbahaya bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang. Residu pestisida bisa menempel pada buah dan sayuran yang kita konsumsi sehari-hari.

BACA JUGA:Distan Bengkulu Selatan Dorong Masyarakat Tanam Sayuran

Pestisida bekerja dengan berbagai cara, setidaknya ada dua mekanisme utama. Ada yang hanya berada di permukaan tanaman (superfisial), dan ada juga yang bersifat sistemik, masuk ke dalam tanaman melalui akar dan menyebar ke seluruh bagian tanaman.

Pestisida sistemik ini membuat tanaman menjadi beracun bagi hama.

BACA JUGA:7 Hasil Pertanian Indonesia Yang Diminati Negara Lain, Mulai dari Sayuran, Tanaman Obat dan Perkebunan

Dampak residu pestisida terhadap tubuh manusia umumnya bersifat kronis, yang berarti efeknya muncul dalam jangka waktu yang lama.

Jarang terjadi kasus keracunan akut, kecuali jika tertelan dalam jumlah besar. Efek kronisnya bisa muncul dalam hitungan bulan, tahun, bahkan puluhan tahun setelah paparan.

BACA JUGA:Info Harga Sayuran dan Beras Di Bengkulu Selatan Jelang Tahun Baru

Paparan residu pestisida sangat berbahaya, terutama bagi janin, bayi, dan anak-anak karena dapat mengganggu perkembangan mereka, bahkan dalam kadar yang sangat rendah.

Ibu hamil yang terpapar pestisida sebelum kehamilan dapat berisiko mengalami keguguran spontan. Selain itu, pestisida juga dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti limfoma dan gangguan perkembangan janin.

Residu pestisida yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil dapat mencemari ASI maupun plasenta, sehingga berisiko bagi bayi yang masih dalam kandungan maupun yang sedang menyusui.

BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, 3 Sayuran Ini Bisa Bakar Lemak di Perut

Efek negatif dari paparan pestisida sangat serius, bahkan dapat berdampak pada masa depan anak. Bayi dan anak-anak memiliki sistem detoksifikasi yang masih lemah, sehingga tubuh mereka kesulitan mengeluarkan zat beracun ini.