Penyakit Paling Mematikan di Dunia Sejak Lama, Tapi Mengapa Obat Kanker Belum Juga Ditemukan! Ini Jawabannya

Reporter: Andri Irawan |

Editor: Andri Irawan |

Jumat , 21 Feb 2025 - 09:18

Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Obat Kanker Belum Juga Ditemukan! Ini Penyebabnya-istimewa-freepik.com

- Kemoterapi: Menggunakan obat-obatan kimia untuk membunuh sel kanker

- Radioterapi: Menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel kanker

- Operasi: Mengangkat bagian tubuh yang terkena kanker

Namun, metode-metode ini punya efek samping dan tidak selalu berhasil.

Tapi ada harapan baru. Ilmuwan menemukan metode pengobatan yang berpotensi menjadi terobosan besar: vaksin mRNA.

Vaksin mRNA untuk Kanker

Setelah sukses dikembangkan untuk COVID-19, teknologi vaksin mRNA membuka peluang baru dalam pengobatan kanker.

Cara kerjanya mirip dengan vaksin COVID, ia melatih sistem imun tubuh agar bisa mengenali dan menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel sehat.

Saat ini, vaksin ini masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Salah satu pasien, yang mengalami kanker di leher yang sudah menyebar ke paru-paru.

Setelah menjalani berbagai pengobatan tanpa hasil, ia mencoba terapi vaksin mRNA. Hasilnya? Dalam 7 bulan dan beberapa suntikan, ia berhasil sembuh total.

Vaksin mRNA bukan satu-satunya harapan. Ada banyak metode pengobatan lain yang terus dikembangkan. Tapi tentu saja, setiap inovasi punya tantangannya sendiri dan butuh waktu sebelum bisa digunakan secara luas. (**)

penyakit paling mematikan di dunia sejak lama, tapi mengapa obat kanker belum juga ditemukan! ini jawabannya                            radarselatan.bacakoran.co - penyakit seberat covid-19 yang membunuh jutaan pada tahun 2019 dan tahun 2020 orang bisa ditemukan vaksinnya dalam waktu cukup singkat.
begitu juga dengan berbagai penyakit lain. dari yang ringan hingga mematikan selalu ditemukan obatnya. tapi mengapa obat untuk kanker belum juga ditemukan. padahal kanker masuk dalam daftar penyakit mematikan di dunia, bahkan di indonesia.  
baca juga:makanan yang dapat memicu kanker usus, ada gorengan hingga roti
jawaban singkatnya. kanker adalah penyakit yang sangat kompleks. bayangkan seperti menyusun puzzle raksasa dengan mata tertutup, sambil memegang kepingan yang bisa menyetrum!
meskipun kanker sudah dikenal sejak zaman mesir kuno ribuan tahun lalu, sampai hari ini masih banyak misteri yang menyelimutinya.
penyebab utamanya adalah karena kanker itu seperti ninja, ia bisa bersembunyi dan menipu sistem imun tubuh, serta terus bermutasi. bahkan ketika sudah dihancurkan, kanker bisa muncul lagi.
baca juga:pemeriksaan kanker serviks gratis di bengkulu, ini jadwalnya
bagaimana kanker bisa terbentuk?
kanker biasanya bermula dari sel yang mengalami mutasi di dna. normalnya, sel yang rusak punya mekanisme bunuh diri otomatis agar tidak merusak sel lain.
tapi pada sel kanker, mekanisme ini error, sehingga mereka tidak mati dan malah terus berkembang biak secara tak terkendali.
baca juga:waspadai tanda-tanda kanker pada anak
mutasi dna ini terjadi secara acak, yang berarti siapa pun punya risiko terkena kanker. risiko ini bahkan bisa meningkat jika gaya hidup kita juga berantakan.
bisakah kanker disembuhkan?
pengobatan kanker terus berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. saat ini, metode utama yang digunakan adalah:
baca juga:minum susu setiap hari dapat kurangi risiko kanker kolorektal pada wanita, benarkah?
- kemoterapi: menggunakan obat-obatan kimia untuk membunuh sel kanker
- radioterapi: menggunakan sinar radiasi untuk menghancurkan sel kanker
- operasi: mengangkat bagian tubuh yang terkena kanker
namun, metode-metode ini punya efek samping dan tidak selalu berhasil.
tapi ada harapan baru. ilmuwan menemukan metode pengobatan yang berpotensi menjadi terobosan besar: vaksin mrna.
baca juga:waspada! berikut 5 peringatan hormon tubuh terhadap risiko kanker payudara 
vaksin mrna untuk kanker
setelah sukses dikembangkan untuk covid-19, teknologi vaksin mrna membuka peluang baru dalam pengobatan kanker.
cara kerjanya mirip dengan vaksin covid, ia melatih sistem imun tubuh agar bisa mengenali dan menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel sehat.
saat ini, vaksin ini masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. salah satu pasien, yang mengalami kanker di leher yang sudah menyebar ke paru-paru.
baca juga:manfaat buah nanas bagi perempuan, bisa mencegah kanker payudara, osteoporosis dan sumber nutrisi
setelah menjalani berbagai pengobatan tanpa hasil, ia mencoba terapi vaksin mrna. hasilnya? dalam 7 bulan dan beberapa suntikan, ia berhasil sembuh total.
vaksin mrna bukan satu-satunya harapan. ada banyak metode pengobatan lain yang terus dikembangkan. tapi tentu saja, setiap inovasi punya tantangannya sendiri dan butuh waktu sebelum bisa digunakan secara luas. (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Selatan 17 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan