Dampak Negatif Tinggi, Siswa Dilarang Bawa HP Ke Sekolah

Ilustrasi larangan siswa bawah hp ke sekolah-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Akhir-akhir ini dunia pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) babak belur karena maraknya kasus amoral yang terjadi. Selain kasus chatt mesra antara oknum guru dengan salah seorang siswinya.

Kembali heboh kasus video oknum siswi yang tengah berbuat tak senonoh dengan pria hidung belang melalui mesengger instagram. Kemudian beredar juga video tak senonoh seorang siswi yang merekam dirinya tak mengenakan pakaian.

Menyikapi hal ini, Kepala Kantor Cabdindik Wilayah III Manna, Ir. Depti Burhani melarang keras siswa membawa handphone (hp) ke sekolah. Depti menilai, keberadaan HP di sekolah  memberikan dampak negatif tinggi ketimbang dampak positifnya. Jika ada siswa yang nekat membawa HP ke sekolah, dirinya menginstruksikan agar HP tersebut disita dan panggil orang tua siswa bersangkutan.

“Jangan ada siswa yang bawa HP ke sekolah. Kalau mau belajar IT komputer di sekolah banyak. HP belum perlu, kalau mau main HP di rumah saja dalam pengawasan orang tua,” tegas Depti.

Disampaikan Depti, temaja seumur siswa SMA/SMK sederajat memang masih sulit mengendalikan hawa nafsu serta emosi. Sehingga apapun informasi atau pengetahuan yang dirasa baru, semuanya ingin dicoba dan diketahui. Karena loss kontrol, akibatnya siswa terjerumus dalam perbuatan negatif.

“Kalau bawa HP ke sekolah alasannya untuk belajar, itu kurang pas. Sebab sekarang fasilitas untuk belajar di sekolah sangat banyak. Maka itu, sekolah harus perhatikan ini. Jangan ada lagi kasus amoral lain yang merusak citra pendidikan,” tegas Depti lagi.

Disisi lain, mantan Kepala Dinas Perikanan BS ini meminta peran aktif orang tua di rumah. Dia menilai, jika semua aktivitas siswa diserahkan kepada guru di sekolah maka akan ada kekurangan waktu untuk pengawasan. Terlebih waktu guru membimbing anak didik hanya sejak pukul 07.00 pagi hingga pukul 14.00 sore.

“Sejatinya orang tua di rumah lebih banyak bercengkarama dengan anak. Awasi aktivitas mereka dan bimbing kearah positif. Jangan nanti menyesal akibat terlalu abai dan sibuk dengan aktivitas sendiri tanpa memperhatikan anak,” pungkasnya. (rzn)

Tag
Share