Sejarah dan Fakta Provinsi Sumatera Barat, Kaya Budaya, Pernah Jadi Ibu Kota Negara Sementara
Penampakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Provinsi Sumatera Barat terletak di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera bagian tengah, dikenal dengan budaya Minangkabau yang kaya serta keindahan alamnya yang luar biasa.
Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang menyimpan fakta unik dan kaya akan budaya.
Salah satu keunikan provinsi ini pernah menjadi ibu kota negara sementara pada zaman perang merebut kemerdekaan, yakni di Bukit Tinggi.
Provinsi ini sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Tengah, yang dibentuk pada 1948.
BACA JUGA:Fakta dan Sejarah Perkembangan Provinsi di Pulau Sumatera, Berawal Dari 1 Provinsi Berkembang Jadi 10
Namun, untuk meningkatkan efektivitas administrasi dan pemerataan pembangunan, pemekaran wilayah pun dilakukan.
Pada 10 Agustus 1957, Sumatera Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri dengan ibukota di Padang.
Padang dipilih sebagai ibukota karena posisinya yang strategis sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan, sekaligus kota terbesar di provinsi ini.
Provinsi Sumatera Barat berbatasan dengan Samudra Hindia di sebelah barat, Provinsi Bengkulu di selatan, Provinsi Riau dan Jambi di timur, serta Provinsi Sumatera Utara di utara.
Luas wilayah Sumatera Barat sekitar 42.119 km² dengan jumlah penduduk lebih dari 5,7 juta jiwa.
BACA JUGA:Fakta dan Sejarah Provinsi Lampung, Gerbang Pulau Sumatera Yang Kaya Wisata
Pada awal pembentukannya, Sumatera Barat terdiri dari sejumlah kabupaten otonom, dua kota besar, dan empat kota kecil yang dibentuk pada tahun 1956.
Seiring waktu, provinsi ini mengalami berbagai proses pemekaran untuk meningkatkan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan. Kini, Sumatera Barat terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota.
Sekitar 16% dari total penduduk Sumatera Barat tinggal di Kota Padang, menjadikannya sebagai kota dengan jumlah penduduk terbanyak dan PDRB tertinggi di provinsi ini.
Kota Bukittinggi pernah menjadi ibukota sementara Indonesia saat Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948, dan hingga kini menjadi kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Sumatera Barat.
BACA JUGA:6 Fakta Mengejutkan Tentang Kopi Pahit, Nomor 2 Bikin Banyak Orang Tak Percaya
Selain itu, ada empat kota kecil otonom lainnya, yaitu Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Padang Panjang, dan Kota Payakumbuh.
Kota Padang Panjang, yang merupakan kota kecil dengan jumlah penduduk sedikit, juga memiliki keunikan tersendiri.
Pada tahun 2003, sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Kabupaten Pasaman Barat dengan ibukota di Simpang Empat.
Kabupaten Pasaman sendiri adalah wilayah terluas ketiga di Sumatera Barat.
Kabupaten Agam, yang ibukotanya adalah Bukittinggi, memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Kota Padang, serta PDRB tertinggi kedua di Sumatera Barat.
Kabupaten 50 Kota, yang awalnya beribu kota di Payakumbuh, kemudian pindah ke Sariak pada tahun 2004.
BACA JUGA:Cek Fakta, Benarkah Padi Kabir 07 Bisa Menghasilkan Gabah 17 Ton Perhektar?
Wilayah ini juga terkenal dengan Lembah Harau yang memikat. Sementara itu, Kabupaten Padang Pariaman, yang ibukotanya sebelumnya adalah Pariaman, pada tahun 1999 dimekarkan menjadi Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang merupakan wilayah terluas kedua dengan kepadatan penduduk paling kecil di provinsi ini.
Pada tahun 2003, sebagian wilayah Padang Pariaman dimekarkan lagi menjadi Kota Pariaman, dan pada tahun 2008, ibu kota Kabupaten Padang Pariaman dipindahkan ke Parit Malintang.
Kabupaten Padang Pariaman sendiri menjadi wilayah dengan PDRB tertinggi ketiga di Sumatera Barat.
Kabupaten Tanah Datar, dengan ibu kota Batu Sangkar, terkenal dengan Istano Basa Pagaruyung yang menjadi pusat budaya Minangkabau, ikon pariwisata Sumatera Barat.
Kabupaten Sawahlunto, dengan ibu kota Muaro Sijunjung, pada tahun 2003 dimekarkan menjadi Kabupaten Dharmasraya, yang pernah menjadi pusat Kerajaan Malayapura.
BACA JUGA:Fakta Sejarah Letusan Gunung Krakatau, Lebih Dahsyat Ribuan Kali Dari Letusan Bom Atom Hiroshima
Nama Kabupaten Sawahlunto Sijunjung kemudian berubah menjadi Kabupaten Sijunjung pada tahun 2008.
Kabupaten Solok, yang ibu kotanya dipindahkan ke Arosuka pada tahun 2004, memiliki Danau Singkarak, salah satu danau terbesar di Sumatera Barat yang menjadi destinasi wisata populer.
Pada tahun 2003, sebagian wilayah Kabupaten Solok dimekarkan menjadi Kabupaten Solok Selatan dengan ibukota di Padang Aro.
Kabupaten Pesisir Selatan, yang ibu kotanya adalah Painan, sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Tengah dan dikenal dengan nama Pesisir Selatan Kerinci, meliputi Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi.
Kabupaten Pesisir Selatan menjadi wilayah terluas di Sumatera Barat dan memiliki jumlah penduduk terbanyak ketiga di provinsi ini.
BACA JUGA:7 Fakta Menarik di Kepulauan Mentawai, Mulai Dari Keindahan Alam Hingga Tradisi Masyarakatnya
Beberapa hal unik dari Sumatera Barat adalah sistem adat yang berbasis matrilineal, di mana garis keturunan diambil dari pihak ibu.
Selain itu, rendang, makanan khas Sumatera Barat, telah dinobatkan sebagai salah satu makanan terenak di dunia, dengan sejarah yang panjang.
Dinamika pemekaran wilayah di Sumatera Barat menunjukkan bagaimana keberagaman budaya, sejarah, dan potensi alam dapat dikelola untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan. (**)