Banyak Ternak Mati Mendadak, Distan Bengkulu Selatan Curigai Penyakit Surra

Reporter: Rezan |

Editor: Suswadi AK |

Jumat , 31 Jan 2025 - 19:30

TERSERANG: Kondisi sapi milik warga Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya terserang penyakit lumpuh dan demam tinggi-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan Sakimin, S.Pt mengaku sudah mendapatkan informasi atas banyaknya hewan ternak warga yang terserang penyakit misterius. Pihaknya dalam waktu dekat akan turun ke lapangan untuk memberikan tindakan pengobatan.

“Itu belum bisa kami pastikan penyebabnya, bisa jadi penyakit Surra yang saat ini memang mulai merebak. Hal ini berdasarkan ciri awal yang kami temukan di lapangan,” ujarnya.

Sakimin menuturkan agar peternak segera mengandangkan hewan ternak dan mengikatkannya. Hal itu agar petugas kesehatan hewan lebih mudah melakukan pengobatan dan penyuntikkan.

Lebih lanjut, dirinya meminta agar masyarakat untuk tidak memasukkan ternak dari luar daerah terlebih dahulu.

“Nanti dicek langsung di laboratorium apa sakit dari ternak ini. Sehingga nanti penanganan bisa pas dan dapat mengantisipasi penyebaran berlanjut,” imbuh Sakimin. (rzn)

banyak ternak mati mendadak, distan bengkulu selatan curigai penyakit surra                            radarselatan.bacakoran.co, kota manna - akhir-akhir ini peternak di bengkulu selatan kembali dihebohkan dengan kasus hewan ternak lumpuh hingga mati mendadak.
mius (45) salah seorang peternak sapi bali asal desa selali kecamatan pino raya menuturkan, dari delapan ekor ternak yang dipelihara.
baca juga:dilimpahkan ke kejaksaan, 2 tersangka pembunuhan di tempat tongkrongan segera disidangkan
saat ini hanya tersisa satu ekor saja, itupun hanya anakan. sementara tujuh ekor lainnya sudah mati dan tidak sempat disembelih.
“pas sore itu masih lahap makan, tapi malamnya lemas mendadak. kami kasih minum dan masih mau minum. tapi pas siang hari ternak kami sudah empat mati, saya langsung kalang kabut meminta bantuan,” ujarnya.
lanjut mius, tak berselang lama, tiga hewan ternaknya ikutan mati. karena hanya tersisa satu ekor lagi, dirinya lantas memindahkan ternak tersebut ke lokasi yang agak jauh dari kandang utama.
baca juga:kemenpan-rb perbolehkan perangkat desa lulus pppk
dari pengamatan mius, rerata ternak yang mati mendadak awalnya terkena demam panas dan ada bercak darah keluar dari bagian anus serta ada pembengkakan pada kaki.
“jujur penyakit kali ini lebih ganas dibandingkan virus jembrana, makanya kami trauma sekali dengan kejadian ini,” imbuh mius.
tak hanya mius, marhayadi (43) peternak asal desa talang padang kecamatan pino raya juga mengalami hal serupa.
sapi betina yang berumur 1,5 tahun langsung jatuh saat akan dikeluarkan dari kandang. saat dicek, kondisi tubuh sapi tersebut demam tinggi dan penglihatan kabur serta kepala berputar.
baca juga:sertijab bupati kaur ditunda, tunggu jadwal pasti pelantikan
karena khawatir ternaknya mati, marhayadi langsung mengambil tindakan dengan menjual ternak tersebut.
“di desa kami ini sudah banyak ternak yang terserang penyakit seperti itu. kami tidak tahu apa nama penyakitnya, tapi ini sangat mengancam kelangsungan peternakan,” kata marhayadi.
sementara itu, kepala dinas pertanian (distan) bengkulu selatan sakimin, s.pt mengaku sudah mendapatkan informasi atas banyaknya hewan ternak warga yang terserang penyakit misterius. pihaknya dalam waktu dekat akan turun ke lapangan untuk memberikan tindakan pengobatan.
baca juga:jadwal presiden padat, pelantikan kepala daerah hasil pilkada 2024 ditunda
“itu belum bisa kami pastikan penyebabnya, bisa jadi penyakit surra yang saat ini memang mulai merebak. hal ini berdasarkan ciri awal yang kami temukan di lapangan,” ujarnya.
sakimin menuturkan agar peternak segera mengandangkan hewan ternak dan mengikatkannya. hal itu agar petugas kesehatan hewan lebih mudah melakukan pengobatan dan penyuntikkan.
lebih lanjut, dirinya meminta agar masyarakat untuk tidak memasukkan ternak dari luar daerah terlebih dahulu.
baca juga:dishub bengkulu selatan pastikan tak ada perubahan tarif parkir
“nanti dicek langsung di laboratorium apa sakit dari ternak ini. sehingga nanti penanganan bisa pas dan dapat mengantisipasi penyebaran berlanjut,” imbuh sakimin. (rzn)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 1 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan