Peredaran Miras Picu Perbuatan Kriminal
Wakapolres Bengkulu Selatan, Kompol Rahmad Hadi Fitrianto, SIK-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Maraknya aksi pencurian, kekerasan, asusila dan gangguan Kamtibmas lainnya yang terjadi di Bengkulu Selatan diduga dipengaruhi tingginya konsumsi minuman keras (miras) atau minuman beralkohol, tuak dan penyalahgunaan obat-obatan. Pelaku kriminalitas melakukan tindakan dibatas kewajaran demi melampiaskan candu atau kertergantungan.
“Konsumsi miras, tuak dan penyalahgunaan obat sangat mempengaruhi terjadinya tindak kriminal. Cukup sering anak-anak muda diamankan dalam kondisi mabuk. Dan juga ada peristiwa berdarah yang disebabkan karena mabuk minuman keras,” kata Wakapolres Bengkulu Selatan, Kompol Rahmad Hadi Fitrianto, SIK.
BACA JUGA:Nenek dan Cucu Tewas Bersimbah Darah, Apa Motif Pembunuhan Keduanya?
Dari banyak kasus pencurian dan kekerasan yang ditangani polisi, rerata para pelakunya dilatar belakangi konsumsi miras dan tuak serta obat-obatan. Yang lebih memprihatinkan lagi, pelaku dalam tindak kriminal banyak anak bawah umur yang masih pelajar.
BACA JUGA:Kecelakaan Kapal Mendominasi Sepanjang Tahun 2024
“Dalam beberapa kasus yang ditangani, masih anak bawah umur. Biasanya pelaku pencurian, mereka mengaku melakukan hal itu hanya untuk membeli miras dan mabuk-mabukan,” terang Kasat Reskrim.
BACA JUGA:Polisi Tidak Tegas Perusuh Yang Mengganggu Keamanan Nataru
Untuk memberantas hal tersebut, jajaran Polres Bengkulu Selatan rutin melakukan razia penyitaan miras, tuak dan pencegahan penyalahgunaan obat-obatan. Hal itu diharapkan dapat menekan timbulnya kasus serupa kedepannya.
BACA JUGA:Fokus Pengamanan Gereja dan Objek Wisata
Selain tindakan polisi, peran aktif masyarakat, khususnya orang tua agar lebih mengawasi pergaulan anak. Pihak sekolah juga lebih disiplin dalam mendidik siswa.
BACA JUGA:Ancam Keselamatan, Pemdes Tanggo Raso Tebang Pohon di Pingir Jalan
“Peran Pemda juga dibutuhkan untuk membasmi hal itu. Penegakan perda tentang larangan miras harus dilakukan maksimal. Soalnya kalau dibiarkan, bisa jadi kedepannya korban miras, tuak dan penyalahgunaan obat terus bertambah, sehingga berlanjut mereka menjadi pelaku kejahatan,” ujar Wakapolres. (yoh)