Introspeksi Diri di Akhir Tahun

Introspeksi Diri di Akhir Tahun-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Oleh : Ustaz Fitrul Aidi, M.HI

Hadirin sidang jumah yang dirahmati Allah Swt Puji dan syukur marilah kita sama-sama panjatkan ke hadirat Allah Swt.

Alhamdulillah, berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, kita masih mendapatkan nikmat iman dan nikmat Islam; kita masih mendapatkan nikmat sehat, nikmat panjang umur, dan nikmat kekuatan, sehingga hati kita masih terpanggil menuruti perintah Allah, dan duduk bersimpuh di tempat yang insya Allah penuh berkah ini.

Sebab, tak sedikit saudara-saudara kita yang secara fisik terlihat sehat, namun kakinya tidak kuat dilangkahkan menuju masjid Allah. 

Mudah-mudahan mereka segera mendapatkan taufik dan hidayah. Dan kita yang sudah mendapatkannya semoga senantiasa dipelihara oleh Allah dan diberi istiqamah hingga penghujung usia.

Amin ya Allah, Amin rabbal-alamin.  Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Baginda Alam, Nabi Besar Muhammad Saw yang merupakan sosok luar biasa, karena sudah mengantarkan kita mendapatkan berbagai macam nikmat, terutama nikmat iman dan nikmat Islam.

Semoga kita juga tercatat sebagai umat yang senantiasa berusaha menjalankan ajarannya dan meneladani budi pekertinya. 

Shalawat dan salam juga semoga tercurah kepada keluarga dan para sahabatnya, serta kepada kita yang senantiasa berharap rida dan syafaatnya pada hari Kiamah.

Amin ya mujibassa’ilin.   Melalui minbar yang mulia ini, khatib berpesan kepada diri khatib pribadi khususnya dan kepada jamaah Jumah umumnya untuk sama-sama meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala. 

Tentu saja meningkatkan keimanan dan ketakwaan di tengah zaman yang semakin sulit seperti sekarang ini, bukan perkara mudah.

Namun, setidaknya yang sudah ada dan yang sudah kita raih tidak terlepas kembali, hanya karena alasan duniawi, sambil tetap waspada dan berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam penyelasan abadi.

Sebab, tak ada lagi cara untuk menghadapi zaman yang semakin berat seperti sekarang ini, selain membentengi diri dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala.     

Hadirin hafidhakumullah, Sebagai manusia biasa, kita tentu tak punya jaminan terlepas dari jeratan dosa. Namun, kondisi ini sudah diantisipasi oleh Allah subhanahu wata’ala, selaku Dzat yang maha mencipta dan maha mengetahui keadaan makhluk yang diciptakan-Nya. 

Karena itu, Allah telah memerintahkan kita untuk bertaubat, sebagaimana surah at-Tahrim ayat 8 yang khatib bacakan pada muqadimah tadi:

Tag
Share