3 Varietas Padi Anti Hama Burung Emprit, Buah Lebat dan Rumpun Besar
Contoh padi yang tidak disukai burung emprit, buahnya bersembunyi di balik daun-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Belakangan ini tidak sedikit petani di Indonesia yang mengeluhkan tanaman padi mereka serangan hama burung emprit.
Biasanya burung emprit akan memakan buah padi saat buah mulai berisi. Jika buah padi yang dimakan burung pipit ini masih muda maka buah padi tersebut menjadi hampa, jika buah padi yang dimakan sudah matang, maka bulir yang menempel di malai akan habis.
BACA JUGA:Benih Padi Unggul 2025, Malai Panjang dan Anti Robos Saat Musim Hujan
Biasanya burung emprit hidup bergerombol. Dalam satu rombongan jumlah burung pipit mencapai ratusan ekor.
Bisa dibayangkan daya rusaknya jika burung pipit ini menyerang tanaman padi.
Untuk menghindari serangan hama pipit ini petani harus pandai memilih benih yang akan ditanam.
Berikut ini 3 jenis padi yang tahan terhadap serangan hama burung emprit:
BACA JUGA:Keunggulan benih Padi Inpago 12, Tahan Kekeringan, Produktivitas Tinggi dan Kuat Terhadap Penyakit
1. Inpari 47
Padi ini yang memiliki karakter toleran terhadap hawar daun dan bulirnya juga berbobot.
Bulir padi ini cepat berisi, dari muncul bunga hanya beberapa hari buah langsung berisi. Hal ini membuat buah padi langsung merunduk dan tersembunyi di bawah daun, sehingga terlindung dari hama burung emprit.
Padi ini memiliki akar dan batang yang kokoh sehingga padi ini tahan terhadap roboh walaupun angin kencang melanda.
BACA JUGA:Benih Padi Unggul Tahan Kekeringan, Produksi Tinggi, Kuat terhadap Penyakit, Cocok Dilahan Tada Hujan
2. CDR 69
Padi ini memiliki daun bendera yang panjang dan ulir yang besar, pengisian bulir cepat, sehingga buah padi langsung tersembunyi di balik rimbunnya daun.
Kondisi ini membuat burung emprit tidak suka menyerang tanaman padi ini, karena buahnya terlindung oleh daun.
Keunggulannya termasuk toleransi terhadap hawar daun dan pgr, serta bulirnya yang bening dan besar.
Padi ini juga tahan terhadap hama wereng dan virus, serta memiliki anakan yang banyak. Potensi hasilnya cukup tinggi, bisa mencapai 9 ton per hektar, dan jika ditanam di lahan subur, hasilnya bisa lebih banyak lagi.
Namun, kelemahan padi ini adalah umur tanamnya yang lebih panjang, sekitar 100 hari, setara dengan Inpari 47.
BACA JUGA:Dua Padi Unggul Yang menguntungkan Petani, Perhektar Bisa Menghasilkan gabah Diatas 10 Ton
3. Sedayu
Postur tanaman ini cukup tinggi, setara dengan Inpari, namun memiliki batang yang kokoh dan panjang.
Bobotnya juga sangat bagus, dan ketahanan terhadap hawar daun lebih baik dibandingkan dengan padi Sunggal.
Setelah muncul bunga tidak membutuhkan waktu lama bagi padi ini untuk mengisi bulirnya sehingga malai langsung merunduk dan terlindung oleh daunnya yang rimbun.
Sehingga hama burung emprit tidak menyukai tanaman padi ini. (**)