Varietas Benih Padi Unggul Inbrida, Hibrida dan Galur, Umur Pendek, Cocok Ditanam Tahun 2025

Salah satu jenis padi umur pendek yang selalu dicari petani-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Di musim tanam pertama tahun 2025, banyak petani yang menghadapi tantangan besar, terutama bagi yang bertani di daerah yang kekurangan air atau hanya mengandalkan air tadah hujan tanpa irigasi yang memadai.

Sehingga banyak petani memilih menanam padi umur pendek agar tidak mengalami kekeringan atau gagal panen.

Dengan menanam padi umur pendek, petani berharap musim panas tiba setelah padi mulai berbuah, sehingga petani bisa terhindar dari gagal panen.

BACA JUGA:Wajar Diburu Para petani, 3 Jenis Padi Ini Benar benar Unggul, Cocok Untuk Musim Tanam Wal Tahun 2025

Padi unggul umur pendek terbagi menjadi beberapa varietas. Mulai dari jenis Inbrida, Hibrida dan Galur.

Berikut ini padi umur pendek hasil melimpah yang bisa ditanam petani tahun 2025:

Inbrida:

1. Inarisedeno (umur 86 hari setelah tanam)

Padi ini dikenal sebagai padi nuklir buatan Batani dan sudah menjadi perhatian banyak petani di berbagai wilayah, terutama Jawa.

Dengan potensi hasil hingga 7 ton per hektar, padi ini termasuk dalam kategori padi berumur pendek yang bisa dipanen hanya dalam 86 hari.

BACA JUGA:2 Padi Hibrida Unggul Produksi Tinggi, Malai Super, Idaman Petani 2025

2. Cakra Buana Akritan (umur 87 hari setelah tanam)

Diperkenalkan pada tahun 2018, padi ini memiliki potensi hasil hingga 10,2 ton per hektar, dengan rata-rata hasil 7,5 ton per hektar. Usia panennya hanya 87 hari.

3. Pajajaran Akritan (umur 88 hari setelah tanam)

Padi ini termasuk padi unggul yang mampu menghasilkan sekitar 11 ton per hektar, dengan rata-rata 7,8 ton per hektar.

Masa panennya pun terbilang pendek, hanya 88 hari setelah tanam.

BACA JUGA:Padi MR219, Anakan Banyak, Potensi Hasil Tinggi dan Tahan Terhadap Hama

4. M400 (umur 80 hari setelah tanam)

Sejak diperkenalkan pada 2018, padi ini telah menjadi favorit banyak petani, dari Jawa hingga Papua.

M400 mampu menghasilkan 8 ton per hektar meskipun hasilnya bervariasi tergantung kondisi tanah dan iklim.

5. Inari 42 GSR (umur 95 hari setelah tanam)

Padi ini sempat viral dan banyak mendapatkan perhatian dari petani karena bantuan pemerintah untuk pembelian bibitnya.

Potensi hasilnya bisa mencapai lebih dari 10 ton per hektar, meski randeman atau kualitas gabahnya kurang disukai pengepul.

BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Padi AGT 303, Petani Harus Cerdas Memilih Benih

Padi Hibrida:

1. Sembad 989 (umur 93 hari setelah tanam)

Dengan masa panen 93 hari, padi ini mampu menghasilkan lebih dari 12 ton per hektar.

2. SL8S HS (umur 95 hari setelah tanam)
    Meskipun ada pilihan lain, padi ini juga unggul dengan hasil hampir 12 ton per hektar dan usia panen 95 hari.

3. Hipra 18 (umur 96 hari setelah tanam)

Meskipun sulit ditemukan di pasaran, padi ini memiliki hasil yang cukup menjanjikan, yaitu sekitar 10 ton per hektar dalam waktu 96 hari setelah tanam.

BACA JUGA:Jangan Sampai Menyesal, Petani Wajib Tahu, Ini Kekurangan dan Kelebihan Padi Inpari 32

4. Padi Mapan P05 (umur 96 hari setelah tanam)

Padi ini menjadi salah satu padi hibrida terlaris karena hasilnya yang sangat memuaskan, dengan usia panen 96 hari setelah tanam.

5. Aris H6444 Gold (umur 98 hari setelah tanam)

Padi ini unggul dalam hal rasa nasi dan ketahanan terhadap rebah serta kekeringan. Hasilnya bisa mencapai 8 ton per hektar, meskipun harga benihnya cukup tinggi.

BACA JUGA:Benih Padi Bekualitas, Lebih Unggul Dari Inpari, Tahan Terhadap penyakit

Padi Galur Lokal:

1. Sertani 13A (umur 95 hari setelah tanam)

Dikenal sebagai padi terbaik oleh penemunya, Sertani 13A bisa menghasilkan lebih dari 10 ton per hektar.

Sayangnya, padi ini belum terdaftar resmi sehingga belum dapat diperjualbelikan secara luas.

2. Sertani 13C (umur 75 hari setelah tanam)

Pengembangan dari Sertani 13A, padi ini unggul dengan masa panen yang hanya 75 hari setelah tanam, meskipun hasilnya sedikit lebih rendah.

BACA JUGA:Benih Padi Bekualitas, Lebih Unggul Dari Inpari, Tahan Terhadap penyakit

3. Trisakti (umur 75,5 hari setelah tanam)

Padi ini banyak ditanam di Jawa Barat dan Jawa Tengah, dengan hasil yang cukup baik dan usia panen yang pendek, hanya 75 hari setelah tanam.

4. Nasuwa (umur 80 hari setelah tanam)

Meskipun mirip dengan Trisakti, Nasuwa memiliki sedikit perbedaan dalam hal popularitas dan hasil, namun tetap menjanjikan dengan usia panen hanya 80 hari.

BACA JUGA:5 Varietas Padi Ini Bisa Ubah Nasib Petani, Panen Lebih Cepat, Hasil Melimpah, Biaya Perawatan Murah

5. Satria 05 (umur 85 hari setelah tanam)

Padi ini populer karena ketahanan terhadap kekeringan dan potensi hasil yang mencapai 11 ton per hektar, sangat cocok ditanam di musim kemarau. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan