Tak Perlu Repot Lagi, Ambil Pupuk Subsidi Cukup Bawa KTP
Ilustrasi Pupuk Subsidi-Ist-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, PINO RAYA - Kuota pupuk bersubsidi periode keempat tahun 2024 kembali turun, Jumat (22/11/2024) sore. Para petani yang masuk keanggotaan kelompok dan ingin memanfaatkan pupuk bantuan pemerintah tersebut diwajibkan membawa KTP sebagai syarat administrasi. Tanpa KTP asli pemilik, maka pupuk tidak bisa dikeluarkan.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Babinsa Bantu Petani Menyemai Padi
BACA JUGA:Pengumuman UMP Ditunda, Kemenaker Masih Kaji Putusan MK
“Ini periode terakhir bantuan pupuk tahun 20240, turunnya memang secara berkala dan menyesuaikan dengan jumlah anggota kelompok. Silahkan petani ambil pupuknya dan jangan lupa bawa KTP asli,” ujar Buyung (50) pemilik kios pupuk subsidi Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA:Musim Hujan, Penghasilan Petani Karet di Seluma Menurun
BACA JUGA:TPS Pilkada Seluma 2024 Harus Aman Dari Banjir Dan Becek
Lanjutnya, pupuk subsidi yang diturunkan pemerintah ada dua jenis. Pertama jenis urea merah berat 50 kilogram dengan harga Rp150 ribu per kampil. Lalu kedua jenis Phonska berat 50 kilogram dengan harga juga Rp150 ribu per kampilnya. Setiap anggota tidak boleh ambil pupuk diluar kuota yang ditetapkan.
BACA JUGA:Pesona Danau Siais, Terluas Kedua Di Sumatera Utara Setelah Danau Toba, Seperti Ini Penampakannya
BACA JUGA:3 Jenis Padi Unggul yang Banyak Dicari Petani, Hasil Banyak, Tahan Penyakit
“Setiap petani itu diberikan pupuk maksimal dua kampil setiap kali turun. Pupuk ini wajib diambil sifatnya, kalau tidak diambil maka kuota selanjutnya bisa diarahkan ke daerah lain,” imbuh Buyung.
Sementara metode pembayaran, Buyung menyebut bahwa pembayaran secara langsung sebelum pupuk diangkut masing-masing petani. Artinya, petani tidak boleh berhutang ke pengelola kios pupuk.
BACA JUGA:Keunikan dan Pesona Pulau Bidadari, Destinasi Wisata Sejarah di Kepulauan Seribu
BACA JUGA:Pulau Onrust Destinasi Wisata di kepualauan Seribu, Yang Menyimpan Banyak Misteri Belum Terpecahkan
“Ada uang ada barang, kalau belum bisa bayar, bisa nanti ditumpuk periode selanjutnya. Yang jelas, kuota masing-masing petani tidak bisa saling ganggu,” pungkasnya.
(rzn)