Lembah Nan Indah di Pegunungan Alpen, Tempat Sakral Namun Eksotik yang Bernama Bavona

rumah penduduk di lembah bavona yang unik-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Di kawasan pegunungan Alpen ada sebuah lembah yang disebut Bavona. Lembah ini terkenal dengan keindahan alam liar yang terjaga dengan baik.

Lembah ini menyajikan pemandangan dramatis, dengan tebing granit yang menjulang tinggi, air terjun yang mengalir deras, serta desa-desa kecil dengan bangunan granit kuno yang dibangun tanpa listrik.

Meskipun terkesan terisolasi, lembah ini menawarkan kesan sakral yang sangat indah, seolah mengajak pengunjung untuk masuk ke dalam dunia dongeng dan khayalan.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Ngarai Sionak di Sumatera Barat, Unik Dan Indah Disebut Juga Lembah Pendiam

Lembah Bafona memiliki 12 desa kecil yang tersebar di sepanjang lembah, seperti Foroklio, Fontana, Sabion, hingga San Carlo.

Setiap desa memiliki ciri khas tersendiri, namun satu kesamaan yang dimiliki adalah pelestarian warisan budaya yang kuat.

Meskipun telah memasuki era modern, desa-desa ini tetap mempertahankan gaya hidup tradisional tanpa listrik, mengandalkan tenaga surya atau lentera di malam hari. Kehidupan tanpa listrik ini menciptakan gaya hidup yang sederhana namun sangat erat dengan alam.

Desa Bafona yang paling dikenal sebagai pintu gerbang menuju lembah ini adalah Bas, yang terletak di daerah sedikit lebih rendah, masih bisa dijangkau oleh jalan raya.

Meskipun lebih besar, Bas tetap mempertahankan arsitektur khas lembah Bafona, dengan rumah-rumah batu granit yang kokoh.

Desa ini juga memiliki fasilitas umum seperti kedai dan toko kecil, serta daya tarik utama berupa air terjun Foroklio yang menjulang tinggi, dengan air yang jatuh dari ketinggian lebih dari 100 meter.

BACA JUGA:Fakta Unik Lembah Baliem, Daerah Di Papua Yang Terkenal Indahannya, Ada Tradisi Potong Jari

Air terjun ini bukan sekadar pemandangan, melainkan simbol dari keagungan alam yang menghadirkan gemuruh kekuatan liar.

Melanjutkan perjalanan di lembah ini, ada Fontana, sebuah desa kecil yang tampak seolah bersandar pada tebing-tebing raksasa yang kokoh.

Rumah-rumah batu di desa ini dibangun tanpa menggunakan semen modern, melainkan dengan teknik pengikatan batu kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi. Fontana adalah simbol dari tekad manusia yang beradaptasi dengan alam, bukan berusaha menaklukkannya.

Setiap batu yang terpasang di rumah-rumah ini bercerita tentang masa lalu dan keteguhan mereka dalam menghadapi musim demi musim yang datang.

Desa Sabione adalah desa lain di lembah ini yang tak kalah menakjubkan. Sabione seolah bersahabat dengan sunyi, di mana tidak ada bunyi atau listrik yang menyinari malam hari.

BACA JUGA:Keindahan Air Terjun Lembah Anai di Sumatera Barat, Objek Wisata Bukit di Barisan Yang Mempesona

Rumah-rumah di sini terbuat dari granit, dan kehidupan masyarakat sangat menghargai ketenangan serta tradisi berkumpul bersama di malam hari untuk berbagi kisah-kisah lama tentang leluhur mereka yang pernah menaklukkan kerasnya alam lembah ini.

Sonto, sebuah desa indah lainnya di Bavona, terletak di atas tebing tinggi yang hampir tidak terjangkau. Dengan pemandangan yang dramatis, Sonto adalah desa yang menantang gravitasi.

Rumah-rumah di desa ini ditata dengan sangat hati-hati, menjaga keindahan serta fungsionalitas bangunannya.

Para penghuni desa ini juga memelihara kebun kecil yang tersebar di antara bebatuan, memperlihatkan bagaimana mereka bertahan hidup di ketinggian yang tampaknya mustahil.

San Carlo adalah desa terakhir di ujung lembah dan dikenal sebagai titik keberangkatan bagi para pendaki yang ingin menjelajahi pegunungan Alpen lebih dalam.

BACA JUGA:Candi Gunung Gangsir, Situs Sejarah yang Sarat Misteri, Seperti Ini Sejarahnya

Desa ini memiliki gereja kuno yang berdiri kokoh di tengah-tengah desa, dihiasi dengan lukisan dinding kuno yang menggambarkan kehidupan masyarakat setempat.

Dari sini, banyak petualang memulai perjalanan mereka memasuki dunia liar penuh misteri di lembah yang sunyi.

Meskipun tidak terletak di dalam lembah itu sendiri, Sevio adalah kota terdekat yang menjadi pusat sejarah dan budaya Bavona.
Kota ini memiliki museum kecil yang menceritakan sejarah lembah, kebudayaan, serta tradisi masyarakat yang hidup di sana.

Bagi pengunjung yang ingin memahami lebih dalam kehidupan dan perjuangan penduduk desa Bavona, Sevio adalah tempat yang tepat untuk memulai perjalanan. Kota ini juga memiliki beberapa bangunan bersejarah, termasuk gereja yang artistik.

BACA JUGA:Objek Wisata di Taman Nasional Gunung Mulu, Kepingan Surga Jatuh ke Bumi Malaysia

Bangunan di lembah Bavona adalah mahakarya arsitektur tradisional, dirancang untuk menghadapi kondisi alam yang keras dan terpencil di Alpen.

Rumah-rumah tradisional yang dikenal dengan sebutan rustici terbuat hampir seluruhnya dari granit lokal.

Awalnya, rustici dibangun sebagai tempat penyimpanan hasil panen atau gudang, namun seiring waktu banyak yang diubah menjadi tempat tinggal.

Granit dipilih karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem di daerah pegunungan, seperti salju tebal dan angin gunung yang kencang.

Batu-batu granit dipahat secara manual, dan setiap batu disusun dengan hati-hati tanpa menggunakan perekat modern, melainkan menggunakan teknik penguncian batu tradisional yang telah diwariskan turun-temurun.

Teknik ini memungkinkan rumah-rumah tersebut bertahan selama ratusan tahun meskipun menghadapi perubahan cuaca ekstrem.

BACA JUGA:Gunung Api Banda Di Maluku, Ikon Wisata Banda Neira Yang menakjubkan

Atap rumah-rumah di Bavona juga terbuat dari batu granit, yang dipotong menjadi lempengan tipis dan berat, lalu disusun rapi di atas rangka kayu.

Atap ini tidak hanya melindungi dari salju dan hujan, tetapi juga membantu mengatur suhu di dalam rumah. Di musim panas, atap granit menjaga rumah tetap sejuk, sementara di musim dingin, batu-batu tebal ini membantu menahan panas di dalam rumah.

Meskipun berat, atap granit ini tetap mampu menopang beban karena fondasi bangunan yang sangat kokoh, dengan dinding tebal yang bahkan bisa mencapai hampir 1 meter.

Dinding yang tebal ini tidak hanya memberikan kekuatan struktural tetapi juga berfungsi sebagai isolasi suhu, menjaga rumah tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas.

Salah satu ciri khas lain dari rumah-rumah di Bafona adalah jendela kecil yang terbatas.

Jendela kecil ini membantu mengurangi kehilangan panas di musim dingin dan menjaga keamanan struktur bangunan yang tebal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan