BUMDes Gilang Jaya Budidaya Lebah Kelulut

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lubuk Gilang Kecamatan Air Periukan membudidayakan lebah Kelulut-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, TAIS  - Untuk menambah penghasilan desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lubuk Gilang Kecamatan Air Periukan membudidayakan lebah Kelulut atau yang sering disebut Medu Gegelo oleh masyarakat Serawai.
Lebah tanpa sengat ini sebenarnya tersebar sangat melimpah dan banyak dijumpai bersarang di areal perkebunan masyarakat di Seluma. Namun selama ini keberadaannya belum dimanfaatkan oleh masyarakat.

BACA JUGA:Luas Sawah di Bengkulu Selatan Terus Berkurang

BACA JUGA:Cegah Korupsi Melalui Maladministrasi, Ombudsman Kunjungi Bengkulu Selatan

Potensi ini kemudian dimanfaatkan BUMDes Gilang Jaya. Karena sebagai desa yang masuk dalam kawasan penyangga hutan, tentunya budidaya ini dapat menambah penghasilan bagi masyarakat.
Apabila dibudidayakan di desa-desa yang berbatasan dengan kawasan hutan, maka hasil produksi madu akan sangat melimpah.
Hal tersebut diungkapkan Kades Lubuk Gilang Ahmad Zaenuri. Menurutnya, desa ini merupakan salah satu desa yang mengembangkan budidaya lebah yang memiliki sebutan Gegelo/Kelulut/Klanceng.

BACA JUGA:Optimalkan Keberadaan Desa Wisata di Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Pembebasan Lahan PPN Kaur Belum Juga Rampung

“Pada awal tahun ini BUMDes memulai unit usaha ternak lebah madu Gegelo atau Kelulut. Melalui unit usaha ternak lebah madu, BUMDes Gilang Jaya terus berinovasi mengembangkan budidaya lebah,” tegasnya.
Saking potensialnya budidaya lebah jenis heterotrigona itama tersebut, Kades mengaku sudah mencoba mengembangkannya hingga ke desa tetangga. Salah satunya dibudidayakan di Perumahan Pir Napal Jungur Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi.
Dengan dukungan kawasan hutan yang masih asri, menjadikan produksi panen madu melimpah.

BACA JUGA:Atasi Sampah Liar, DLHK Bengkulu Selatan Gandeng Satpol PP

BACA JUGA:Investor Luar Negeri Lirik Potensi Pertambangan di Bengkulu

Ini terbukti dengan adanya panen madu trigona itama di Napal Jungur beberapa waktu lalu, dalam satu kotak ada yang menghasilkan madu lebih hingga dari 1 liter
“Tidak hanya itu, berkat keberhasilan membudidayakan ini, kami juga menggandeng pemuda dari sejumlah desa tetangga seperti dari Desa Talang Sebaris dan Desa Talang Giring untuk belajar mengelola dan memanfaatkan lebah madu,” pungkas Kades.

(rwf)

Tag
Share