Investor Luar Negeri Lirik Potensi Pertambangan di Bengkulu
INVESTOR: Sekda Provinsi Bengkulu menerima kunjungan investor luar negeri-Lisa Rosari-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, BENGKULU - Investor asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Italia, dan Singapura yang tergabung dalam Global Green Belt Economic Cooperation (GGBEC) melirik potensi investasi di Bengkulu.
Pada pertemuan yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, para investor tersebut tertarik mengelola sektor pertambangan di daerah ini.
BACA JUGA:Kampung Kwatisore di Nabire, Berenang Bersama Hiu Paus dan Habitat Burung Cendrawasih
BACA JUGA:Pantai Nabire, Menawarkan Pemandangan Sunset dan Kelezatan Kuliner
Sekprov mengatakan, para investor yang hadir menyatakan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.
“Mereka juga merencanakan undangan bagi perwakilan dari Bengkulu untuk berkunjung ke Italia dan Tiongkok guna membahas peluang kerja sama ini secara lebih rinci,” kata Isnan, Sabtu (12/10).
Isnan mengatakan, sektor pertambangan menjadi fokus rencana investasinya. termasuk juga pembangunan rel kereta api.
Hasil pertemuan tersebut menjadi bahan pihak investor dalam menentukan investasi apa saja yang akan digarap.
BACA JUGA:Pantai Lewolein Destinasi Wisata Menarik Di Lembata, Masih banyak Ditemukan Ikan DUyung
BACA JUGA:Sejarah Singkat Pulau Awololong Di Lembata, Pulau Yang Indah, Surganya Siput dan Kerang
“Mereka nanti akan menggali dan melihat langsung untuk menentukan investasi apa yang bisa digarap,” ujar Isnan.
Isnan memaparkan, selain sektor pertambangan, Bengkulu juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti pariwisata serta potensi energi dari panas bumi dan tenaga air.
BACA JUGA:Keindahan Pantai Pasir Putih Mingar, Pusat Kuliner Sedap di Nusa Tenggara Timur
BACA JUGA:Gunung Ile Api, Guning Tertinggi Di Pulau Lembata, Cocok Untuk Lokasi Wisata
Provinsi Bengkulu juga dikenal sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di Sumatera, dengan potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit, karet, serta perikanan, termasuk tambak udang.
“Semua sektor ini membuka peluang yang luas bagi para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi daerah,” pungkasnya.
(cia)