Harga Cabai Merah Nyungsep Jadi Rp18 Ribu Sekilo

Reporter: Rezan |

Editor: Suswadi AK |

Jumat , 11 Oct 2024 - 17:57

Ilustrasi cabai merah-Ist-radarselatan.bacakoran.co

harga cabai merah nyungsep jadi rp18 ribu sekilo                            radarselatan.bacakoran.co, kota manna - harga jual cabai merah akhir-akhir nyungsep dari rp32 ribu sekilo menjadi hanya rp18 ribu per kilogram.
diperkirakan harga cabai akan terus turun dalam beberapa pekan kedepan.
baca juga:hujan mulai turun, tapi harga beras masih mahal
hadismawati (41) pedagang cabai keliling menyebutkan penurunan harga jual cabai merah lantaran produksi petani sangat melimpah. ditambah lagi dengan banyaknya cabai dari lampung dan medan yang memenuhi pasaran bengkulu selatan.
“kami beli di petani rp14 ribu sekilo, jadi untuk jual lagi ke masyarakat rp18 ribu. harga ini bisa jadi semakin menurun beberapa hari kedepan, karena memang pasokan semakin banyak,” jelasnya.
lanjut hadismawati, penurunan harga cabai merah menjadi ladang rezeki oleh para pedagang cabai. sebab per hari mereka bisa menjual cabai berkali lipat dibandingkan kondisi cabai mahal.
baca juga:bahaya, ternak sapi warga kembali terserang cacing
ditambah lagi kondisi cabai yang sangat bagus, sehingga masyarakat semakin tertarik untuk menyetok.
“per hari bisa tembus 150 kilogram cabai yang terjual, belum lagi untuk pesanan jamuan masyarakat. alhamdulillah ini rezeki untuk para pedagang cabai yang selama ini sempat kesulitan menjual cabai,” bebernya.
senada disampaikan oleh erwin (45) pedagang cabai lainnya, bahwa musim panas beberapa bulan lalu sukses membuat lahan cabai petani berbuah lebat dan minim hama. oleh karena itu, pada awal oktober ini menjadi puncak panen para petani.
baca juga:penertiban apk di jalur hijau, bawaslu surati pemda seluma
“tapi ini menjadi mimpi buruk petani cabai, karena mereka tentu mengeluh dengan harga jual yang murah. kalau kami (pedagang, red) senang-senang saja,” katanya.
erwin mengaku dirinya lebih banyak membeli cabai merah dari petani yang berasal dari  kecamatan seginim dan air nipis. sebab, dari dua kecamatan itu sangat banyak produksi cabai yang dihasilkan.
baca juga:diduga cabuli siswa smp, pemuda di bengkulu ditangkap polisi
“mudah-mudahan harga seperti ini terus stabil, sehingga nanti bisa meningkatkan daya beli masyarakat di tengah kesulitan ekonomi saat ini,” pungkasnya. (rzn)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 12 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan