radarselatan.bacakoran.co - Great Wall Motors (GWM) semakin serius melakukan ekspansi di Indonesia setelah sebelumnya meluncurkan Tank 500 dan Haval H6 HEV.
Target berikutnya adalah memasarkan Haval Jolion Hybrid di Indonesia.
Menariknya, mobil ini akan diproduksi secara completely knockdown (CKD) di Wanaherang, Bogor.
GWM, bersama Inschape yang memasarkan produk mereka di Indonesia, telah mengambil alih pabrik perakitan Mercedes-Benz di Kabupaten Bogor, menjadikannya fasilitas perakitan GWM pertama di dunia.
BACA JUGA:Gebrakan Baru Mercedez Benz, Tidak Lagi Menawarkan Mobil Harga Murah
Mobil Haval Jolion akan menjadi model pertama yang diproduksi di Wanaherang. Menurut Hari Arifianto, Marketing Director PT Inschape Indomobil Energi Baru, pemilihan Jolion sebagai model pertama yang dirakit di Indonesia didasarkan pada tren minat pasar terhadap SUV yang semakin meningkat.
Pasar yang disasar oleh Haval juga lebih luas, sehingga diharapkan mampu menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan Haval H6 dan Tank 500.
Haval Jolion diposisikan di bawah Haval H6, meskipun keduanya menggunakan platform yang sama, yaitu Lemon. Nama "Jolion" diambil dari bahasa setempat yang berarti "cinta pertama."
BACA JUGA:4 Mobil Murah Di Indonesia, Bandel dan Tangguh, Cocok Untuk Kendaraan Keluarga
Di pasar Indonesia, Jolion akan bersaing dengan Mitsubishi Xforce dan Honda HRV. Peluncurannya dijadwalkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, yang akan berlangsung pada 18-28 Juli 2024 di BSD City.
Beberapa hari menjelang GIIAS 2024, satu unit Haval Jolion sudah tiba di Indonesia. Mobil ini terlihat sedang diangkut oleh truk di kawasan Bekasi, Jawa Barat, menandakan kehadirannya yang semakin dekat.
Sebelumnya, Public Relations GWM Indonesia, Tio Adinata, juga sempat menyebutkan bahwa akan ada mobil baru yang dibawa GWM ke GIIAS, dan dari gambar yang ia tunjukkan, siluet body Haval Jolion terlihat sangat jelas.
BACA JUGA:Model Terbaru Mobil Volkswagen Beetle Akan Diluncurkan, Tinjauan Model, Spesifikasi dan Fitur
Haval Jolion sebenarnya sudah pernah diperkenalkan di Indonesia pada ajang GIIAS 2023, bersama dengan model lain seperti Haval H6, Tank 500, dan Ora R1. Di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Jolion sudah dipasarkan sejak 2022.
SUV ini memiliki spesifikasi yang menarik. Dibangun dengan platform Lemon seperti Haval H6, Jolion memiliki grill besar dengan aksen chrome mewah di bagian depan, serta lampu utama LED yang terintegrasi dengan daytime running light (DRL).
BACA JUGA:Hyundai Luncurkan Mobil Harga 100 Jutaan, Tampilan keren, Mesin Kuat, Ini Nama Mobilnya
Bagian sampingnya menampilkan garis-garis tegas dengan velg berukuran 18 inci, memberikan kesan atletis. Di bagian belakang, lampu berbentuk huruf C menjadi ciri khas Jolion, terutama saat melaju di malam hari.
Dimensi Jolion berada di bawah Haval H6, dengan panjang 4.472 mm, lebar 1.841 mm, dan tinggi 1.661 mm, serta wheelbase 2.700 mm. Jika dibandingkan dengan Honda HRV, Jolion sedikit lebih panjang dan memiliki wheelbase yang lebih luas.
BACA JUGA:Cina Luncurkan Mobil Kuat Berlapis Baja, Harganya Fantastis
Masuk ke dalam kabin, material yang digunakan cukup mewah dengan jok berlapis kulit dan kursi baris pertama yang dapat diatur secara elektrik.
Semua pengaturan fitur sudah terpusat pada layar besar 10,25 inci di tengah dashboard, termasuk AC dan sistem hiburan. Tersedia juga fitur Panoramic Sunroof yang menambah kesan mewah.
Haval Jolion dilengkapi mesin 4 silinder 1.500 cc Turbo yang dipadukan dengan motor listrik dan baterai litium ion, menghasilkan daya 188 hp dengan torsi 375 Nm.
Konsumsi bahan bakar Haval Jolion diklaim mencapai 23,8 km/l, berkat transmisi otomatis Dedicated Hybrid Transmission (DHT).
BACA JUGA:Mobil Petualang Sejati, Jago Di Lumpur, Keren Di Tongkrongan Toyota FJ Cruiser Pickup
Untuk harga, jika Haval H6 dibanderol sekitar Rp595 jutaan, maka harga Haval Jolion di Indonesia diperkirakan akan berada di kisaran Rp400 jutaan.
Di Thailand, harga Jolion tertinggi berada di sekitar Rp426 jutaan, sehingga kemungkinan harga di Indonesia tidak akan jauh berbeda. (**)