BINTUHAN - Meski musim kemarau sudah berakhir, namun kabut masih menyelimuti sejumlah daerah termasuk juga kawasan perairan laut Kaur. Kabut tebal menyebabkan jarak pandang terbatas, sehingga nelayan kesulitan melaut.
Komandan Pos Angkatan Laut (Danpos AL) Linau Letda Laut (P) Mas Adjid Mudjiantoro mengimbau nelayan meningkatkan kewaspadaan. Terbatasnya jarak pandang dapat membahayakan para nelayan yang sedang melaut. Meski tidak menyampaikan larangan, namun dirinya mengingatkan nelayan agar tetap memantau kondisi cuaca. "Tetap waspada, kabut tebal dapat membahayakan. Jarak pandang terbatas bisa berakibat fatal bila kita lengah," ujarnya. Dia juga menyebut pasca turunnya hujan, kondisi cuaca menjadi tidak menentu. Terkadang di luar prediksi malah turun hujan disertai angin kencang. Tentu cuaca seperti ini bisa menyebabkan nelayan mengalami kerugian. Alih-alih dapat ikan hasil tangkapan justru belum sempat sampai lokasi pemancingan malah putar haluan. "Terutama nelayan yang melaut ke lokasi jauh, harus benar benar tepat perhitungan," tegasnya. Adanya kabut tebal pada pagi hari ini diakui sejumlah nelayan, seperti diungkapkan nelayan asal Pelabuhan Pasar Lama Bintuhan, Iwan (40). Dia menjelaskan kabut tebal menyelimuti permukaan air laut saat pagi hari, akibatnya jarak pandang sangat terbatas. Sehingga nelayan terpaksa hanya mengandalkan GPS untuk mendeteksi arah pulang. "Kalau mencari arah pulang kami bisa mengandalkan GPS, tapi untuk mencari keberadaan ikan kami sangat kesulitan," tuturnya. (jul)
Kategori :