Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus berjalan ratusan meter menjangkau Sungai Air Maras. “Contohnya pekan lalu,air laut sampai ke depan rumah.
Itu rumah tetangga saya dapurnya roboh diterjang ombak. Pokoknya habis maghrib, kami mulai cemas untuk tidur. Kadang memang tidak tidur hingga pagi hari karena ketakutan dihantam ombak,” keluhnya.
BACA JUGA:Satpol PP Bengkulu Selatan Buru Siswa Merokok di Jam Sekolah
Pihaknya sudah berupaya memasang tanggul secara swadaya dengan merintangkan pohon kelapa dan susunan batu. Namun tetap, upaya itu gagal dan tanggul buatan warga kembali rata seketika saat dihantam ombak besar.
"Ibarat kami ini seperti makan buah simalakama. Mudah-mudahan saja kami masih bernasib baik," pungkasnya. (rzn)