Desa Nomor 1 Di Bawah langit, Setiap Warga Punya Kekayaan Miliaran, Ini nama Desanya

Minggu 26 May 2024 - 08:42 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Jika membahas tentang sebuah desa, yang terbayyang adalah sebuah pemukiman dengan jumlah penduduk terbatas dan kondisi bangunan masyarakat yang sederhana.

Namun kondisi itu sama sekali tidak tercermin di Desa Huasi, desa terkaya di Dunia yang berada di Cina.

Desa ini dihuni sekitar 2000 orang, masing-masing keluarga yang mendiami desa ini memiliki kekayaan sekitar 1,9 miliar Yuan.

Penduduk yang tinggal di desa ini mendapatkan hak istimewa berupa rumah, mobil mewah, fasilitas kesehatan, serta pendidikan secara gratis. Bangunan-bangunan mewah dengan bentuk dan penampilan yang seragam berjejer dengan rapi.

BACA JUGA:Kota Paling Sempit Namun Menakjubkan Di Dunia, Lebarnya Hanya 30 Meter, Diapit Pegunungan, Ini Namanya

Selain itu, Desa Huasi juga memiliki transportasi umum yang sangat mewah dengan menggunakan helikopter sebagai sarana transportasi utama bagi warganya.

Pemerintah menyewa operator helikopter dari perusahaan penerbangan untuk sarana perjalanan bagi warga, sehingga perjalanan dari satu kota ke kota lainnya hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit.

Desa Huasi juga dikenal sebagai World Park karena memiliki banyak replika ikonik dunia seperti Patung Liberty, Tembok Besar Cina, dan lain sebagainya, untuk menunjukkan kekayaannya. Pada tahun 2011, Desa Huasi menghabiskan 3 miliar Yuan atau sekitar 5,8 triliun untuk membangun gedung pencakar langit.

BACA JUGA:Kota Paling Terisolir Di Dunia, Berada Di Tengah Gunung Api Aktif, Ini Nama Kotanya

Gedung tersebut memiliki tinggi 328 meter dengan 72 lantai. Di dalam gedung tertinggi ke-15 di China itu terdapat hotel bintang 5 yang terdiri dari 826 kamar mewah.

Di lantai 60 hotel tersebut terdapat patung sapi jantan yang terbuat dari emas murni.

Desa Huasi terletak di wilayah Cina Timur, tepatnya di kota Jiang Yin, provinsi Jiangsu, yang diklaim sebagai desa paling kaya di China bahkan di seluruh dunia.

Pintu gerbang menuju Desa Huasi ditandai dengan tulisan yang berbunyi "Desa nomor satu di bawah langit".

Pada tahun 1950-an, desa ini hanya dihuni oleh sekitar 600 penduduk dan dikenal sebagai desa yang sangat miskin.

BACA JUGA:10 Tempat Paling Menyeramkan di Dunia, Dijamin Bikin Merinding, Ini Daftarnya

Desa Huasi mulai dikembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh Uren Bau, seorang mantan sekretaris komite Partai Komunis di desa Huasi.

Di bawah pemerintahan Wu, desa ini bisa berubah 180 derajat pada tahun 1990-an. Desa ini memiliki perusahaan industri multisektor yang terdaftar di bursa saham.

Penduduk desa adalah pemegang saham dan dibayar seperlima dari keuntungan tahunan perusahaan. Selain 2000 penduduk desa, di Desa Huasi terdapat sekitar 20.000 lebih pekerja migran dan 28.000 penduduk desa terdekat.

Meski dikenal sebagai Desa Utopia modern dengan beragam fasilitas megah yang dimilikinya, Desa Huasi tidak luput dari kontroversi.

BACA JUGA:Bukan Sembarangan, 8 Orang Indonesia Ini Memiliki Pulau Pribadi, Bahkan Ada yang Punya 3 Pulau

Setelah lebih dari 5 dekade sejak Uren Bau mendirikan Desa Huasi, oasi masih dianggap misterius dan kontroversi.

Hal ini karena dari luar, Desa Huasi tampak sebagai desa sosialis, tetapi di dalam desa ini adalah perusahaan kapitalis yang dikuasai oleh Warren Bau dan anak-anaknya, dimana mereka mempunyai kendali penuh atas kekayaan yang diinvestasikan masyarakat.

Faktanya, meski penduduk desa ini adalah orang-orang kaya, mereka tidak bisa membawa kekayaannya keluar meninggalkan desa.

Itulah sebabnya para kritikus meragukan jika aset-aset tersebut benar-benar milik penduduk desa. (**)

Kategori :