radarselatan.bacakoran.co - Saat ini adalah momentum kebangkitan bagi petani kopi dan kakao di dUnia.
Bagaimana tidak sejak awal tahun 2024, harga dua komoditi perkebunan ini terus melinjak tajam. Bahkan harga saat ini menjadi harga tertinggi sejak 10 tahun terakhir.
Harga biji kopi dibeli para penampung dari petani saat ini sudah diatas Rp 60 ribu. Kemungkinan besar harga ini masih akan bertahan hingga akhir musim panen.
BACA JUGA:Bauh Paling Beracun Yang Disukai Banyak Orang, Enak Dijadikan Sayur, Seperti Ini Cara Pengolahannya
Naiknya harga kopi ini dipengaruhi oleh dampak cuaca yang berakibat buruk pada hasil perkebunan kopi Brazil.
Sementara permintaan biji kopi dunia tetap tinggi.
Sementara harga biji kakao kering saat ini sudah berada di angka Rp 200 ribu perkilogram. Naiknya harga kakao ini dipengaruhi oleh terganggunya produksi kakao di Pantai Gading Amerika Serikat.
Penurunan produksi Kakao di Pantai gading sudah diprediksi sejak akhir tahun 2023 lalu. Selain faktor cuaca buruk, tanaman kakao di negara itu terserang hama dan penyakit.
BACA JUGA:Bisa Ditiru, Peternak Ayam Di Pegunungan Tiongkok Ciptakan Terobosan Menakjubkan, Hasilnya Melimpah
Sehingga berdampak pada produksi tahunan di negara penghasil Kakao terbesar di dunia tersebut.
Sementara di Indonesia, hampir semua daerah ada tanaman kakao, namun hanya beberapa daerah saja yang menjadi lumbung penghasil kakao terbesar.
Beberapa daerah penghasil Kakao terbesar di Indonesia adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Lampung, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
BACA JUGA:Penetapan Tabat Bengkulu Selatan-Kaur Dinilai Tak Adil, Warga Kedurang Serbu DPRD
Secara keseluruhan tahun 2022 produksi kakao Indonesia mencapai 667,3 ribu ton.
Tingginya harga kopi dan kakao ini menjadi momentum kebangkitan petani. Selama ini petani mengeluhkan harga rendah, namun dengan naiknya harga ini diyakini akan berdampak signifikan pada kondisi perekonomian petani kopi dan kakao Indonesia. (**)