radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Bengkulu Selatan melalui Bidang Peruman saat ini fokus menangani pemukiman rawan bencana.
Dinas Perkim sudah melakukan survei dibeberapa titik rawan bencana, hasilnya diharapkan ada tindak lanjut dari Pemerintah Pusat untuk merelokasi masyarakat dari tempat tinggalnya saat ini yang rawan bencana.
BACA JUGA:Manfaatkan Panganan Lokal Sebagai Menu Sajian Setiap Event
Kepala Disperkim Kabupaten Bengkulu Selatan, Decky Zulkarnaien, S.Sos melalui Kepala Bidang Perumahan, Marjoni Adinata, M.Si mengatakan, dari hasil survei tersebut ada beberapa pemukiman masyarakat yang sangat rawan terdampak bencana banjir maupun longsor.
"Lokasi titik daerah yang rawan bencana melipiti Desa Cinto Mandi dan Desa Telaga Dalam, Kecamatan Pino Raya, lalu beberapa wilayah yang ada di Kecamatan Pino dan di Kecamatan Seginim yang berada dipinggir sungai Air Nipis," papar Marjoni.
BACA JUGA:Mantap! Masjid Al Muhajirin Dibantu Rp 100 juta Dalam Safari Ramadan
Tahun ini pihaknya tidak hanya fokus pada pengentasan rumah tidak layak huni. Tetapi juga akan fokus pada daerah permukiman yang masuk pada wilayah rawan bencana alam, sehingga nantinya pada saat terjadi bencana tingkat kerugian yang terjadi bisa diminalisir, baik itu kerugian materi, jiwa dan lainnya.
Hal tersebut juga merupakan upaya untuk melakukan peningkatan pada Standar Pelayanan Minimum (SPM), kepada masyarakat, sehingga nantinya masyarakat bisa mendapatkan perhatian khusus untuk mendapatkan rumah yang layak huni.
BACA JUGA:Jenazah Seberangi Sungai Pakai Rakit, Dinas PUPR Pastikan Bakal Perbaiki Jembatan
"Untuk mewujudkan SPM tersebut kita berharap relokasi ini bisa dilaksanakan, bukan hanya dari Pemerintah Pusat tetapi juga dari pihak diluar Pemerintahan, seperti pengusaha ataupun perusahaan yang ada di Bengkulu Selatan dengan menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan suatu tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap lingkungan sekitar," pungkas Marjoni. (one)