BENGKULU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Bengkulu masih belum akan memprogramkan pengadaan bibit ternak pada tahun 2024. Pengadaana bibit ternak sebelumnya dijadwalkan pada 2022 lalu, namun karena muncul penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maka pengadaan dibatalkan.
BACA JUGA:ADA Band Meriahkan Malam Puncak HUT Provinsi
Kepala Dinakeswan Provinsi Bengkulu Muhammad Syarkawi mengatakan pengadaan bibit ternak masih terkendala dengan anggaran. Pasalnya tahun depan terdapat agenda besar nasional yakni Pemilu serentak. "Kita sudah rapat dengan Gubernur dan karena keetrbatasan anggaran dan porsinya terbatas," kata Syarkawi, Senin (13/11).
BACA JUGA:38.859 Pemilih Pemula Belum Rekam Data KTP Elektronik
Syarkawi mengatakan selain keterbatasan anggaran, pihaknya juga memokuskan pemeliharaan untuk hewan ternak yang ada. Apalagi penyakit PMK dan LSD masih ditemukan di Bengkulu. Sehingga masuknya hewan ternak dari luar daerah masih sedikit dibatasi.
BACA JUGA:Antisipasi Siswa Merokok, Satpol Sebar “Intel”
"Lalu lintas masuknya hewan ternak tergantung dengan situasi penyakit yang berkembang," kaat Syarkawi.
BACA JUGA:Sanggar ADC Tampil Di Provinsi Bengkulu
Diketahui, Pemprov Bengkulu berencana melakukan pengadaan bibit ternak sebanyak 900 ekor. Namun pengadaan itu batal dilakukan karena sejumlah hewan ternak terpapar PMK. (cia)