radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA – Arus globalisasi dan kemajuan teknologi seakan menyeret generasi saat ini untuk menjauh dari kebudayaan asli daerah peningalan nenek monyang.
Arus globalisasi dan kemajuan teknologi ini menggiring gaya hidup masyarakat berubah menuju moderenisasi. Sehingga kebudayaan asli daerah sudah mulai terancam punah.
BACA JUGA:Optimis Investor China Akan Berinvestasi di Bengkulu Selatan
Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Selatan, H.Rifa'i Tajudin, S.Sos menuturkan saat ini manusia mulai menuju gaya hidup modern.
Indonesia atau masyarakat Bengkulu Selatan khususnya patut mencontoh negara Jepang negara maju yang terkenal dengan kemajuan teknologinya. Namun, masyarakat Jepang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya.
"Indonesia adalah negara kepulauan. Negara yang kaya akan budaya, bahasa, tradisi, suku, ras dan agama namun tetap satu sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu jua," ungkap Rifa'i.
BACA JUGA:62 Pejabat Seluma Dimutasi, Bupati: Tidak Ada Istilah Jabatan Kering dan Basah!
BACA JUGA:Seleksi PPPK Guru Dibuka Mei, P1 Langsung Lulus, P2-P3 Tetap Prioritas
Ia mengatakan kebudayaan yang beragam patutlah menjadi kebanggan bagi generasi muda dan harusnya dijaga dan dilestarikan.
"Budaya daerah adalah warisan leluhur. Ada banyak kebudayaan yang patut dilestarikan di Bengkulu Selatan diantaranya budaya seni batik Sekundang, tari andun, tari napa, seni dendang dan lain-lain," pungkas Rifa'i.
Selain itu, budaya diharapkan dapat menjadi magnet bagi para wisatawan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur.
BACA JUGA:2 Anggota Sindikat Curanmor Dibekuk, 8 Unit Motor Diamankan
BACA JUGA:5 Fraksi DPRD Bengkulu Selatan Sepakat Bentuk Pansus Telusuri “Identitas Bupati”
"Banyak hal yang membuat budaya patut untuk dilestarikan oleh generasi muda dimana harus mempunyai rasa cinta dan upaya untuk melestarikan kebudayaan mempelajari budaya lokal, memperkenalkan budaya lokal. Maka dari itu, marilah kita sama-sama menjaga kebudayaan itu sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kita terhadap leluhur," demikian Rifa'i. (one)