Optimis Investor China Akan Berinvestasi di Bengkulu Selatan

Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi-Febrian-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi mengaku optimis terkait investor dari China yang akan berinvestasi di Bumi Sekundang Setungguan.

Pasca kunjungan kerja yang dilakukan Bupati Bengkulu Selatan ke Negeri Tirai Bambu China pada akhir Desember 2023. Sejumlah investasi ditawarkan China ke Bengkulu Selatan dengan nilai Rp 35 juta USD atau setara Rp 500 miliar.

BACA JUGA:62 Pejabat Seluma Dimutasi, Bupati: Tidak Ada Istilah Jabatan Kering dan Basah!

Rencana nominal yang diinvestasikan tersebut diperuntukkan untuk membangun pabrik liquid tembakau di Bengkulu Selatan.

"Ya, investor China ingin berinvestasi di Bengkulu Selatan setelah kunjungan kami ke China beberapa waktu lalu. Tentu ini bagus untuk ekonomi kita, dan pemerintah daerah menyambutnya dengan baik," kata Gusnan.

BACA JUGA:Seleksi PPPK Guru Dibuka Mei, P1 Langsung Lulus, P2-P3 Tetap Prioritas

Disampaikan Gusnan, keseriusan China memang sangat diharapkan dapat terealisasi demi kemajuan perekonomian daerah. Sebab jika rencana ini segera terealisasikan, maka berkaitan langsung dengan hilirisasi produk industri.

"Tentu mendongkrak kemajuan Bengkulu Selatan secara masif lewat investor yang ada. Sehingga pembangunan daerah dapat cepat berkembang maju," ujar Gusnan.

BACA JUGA:2 Anggota Sindikat Curanmor Dibekuk, 8 Unit Motor Diamankan

Ia juga menerangkan posisi wilayah Bengkulu Selatan sendiri memang dinilai strategis oleh investor luar negeri. Karena selain ketersediaan lahan yang cukup. Jarak Bengkulu Selatan dengan pusat kota Provinsi Bengkulu hanya berjarak tempuh kurang lebih 4 jam, sehingga bandara dan pelabuhan laut cukup dekat.

BACA JUGA:Pengaturan Skor Liga 3 Bengkulu, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

"Saya rasa terpenuhi dan Bengkulu Selatan ini segera menjadi rumah industri baru dan sumber daya manusia yang ada dapat terserap," pinta Gusnan. 

Untuk pabrik Liquid tembakau dari China sendiri memang sudah cukup lama ingin membangun pabrik di Asia Tenggara, yaitu Indonesia. Sebab sebelumnya pabrik tersebut sudah tersebar di Timur Tengah dan negara lain di luar benua Asia.

BACA JUGA:6 Bulan Jelang Pendaftaran Cabup-Cawabup, Parpol Masih Santai

Tag
Share