radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsj Bengkulu mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Bengkulu pada Agustus 2025 sebesar 3,41 persen, naik sebesar 0,30 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2024.
TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar tiga orang penganggur.
BACA JUGA:Trans Batu Ampar Mulai Dibangun, Bupati Bengkulu Selatan Target Desember Sudah Mulus
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, pada Agustus 2025, TPT mengalami peningkatan sebesar 0,30 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2024.
"Pada Agustus 2025, TPT laki-laki sebesar 3,01 persen, lebih rendah dibanding TPT perempuan yang sebesar 4,02 persen. TPT laki-laki dan perempuan mengalami peningkatan masing- masing sebesar 0,08 persen poin dan 0,64 persen poin dibandingkan tahun 2024," kata Win Rizal, Rabu (5/11).
BACA JUGA:5 Komisioner KPU Bengkulu Selatan Kembali Digeber Jaksa
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan sebesar 4,64 persen, lebih tinggi dari TPT di daerah perdesaan yang sebesar 2,68 persen.
TPT menurut daerah tempat tinggal memiliki pola yang sama dengan TPT Provinsi yaitu naik dibandingkan Agustus 2024, masing-masing sebesar 0,47 persen poin dan 0,16 persen poin.
BACA JUGA:Bengkulu Kekurangan Polisi Hutan
"Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, TPT pada Agustus 2025 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2024," katanya.
Pada Agustus 2024 dan 2025, TPT dari tamatan Diploma I/II/III merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu masing masing sebesar 5,70 persen dan 5,43 persen.
BACA JUGA:Waspada Bencana, Polres Seluma Gelar Apel Gelar Pasukan
Sementara TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 1,59 persen.
Dibandingkan Agustus 2024, penurunan TPT terjadi pada SMK, Diploma, dan Universitas dengan penurunan tertinggi pada kategori pendidikan SMK.
"Sedangkan jenjang pendidikan yang mengalami peningkatan tertinggi yaitu SMP," kata Win Rizal. (cia)