radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang asal Kabupaten Seluma, Adellia Meysa warga Desa Kampai Kecamatan Talo saat ini mengalami sakit keras.
Pihak keluarga mengharapkan bantuan Pemkab Seluma dan masyarakat untuk membantu pemulangan Addelia ke Kabupaten Seluma.
Adellia yang berstatus sebagai PMI nonprosedural dilaporkan menderita meningitis dan tengah dirawat secara intensif di salah satu rumah sakit di Jepang.
BACA JUGA:Wamenhut Jamin Rumah Gajah Bentang Alam Seblat Aman
Informasi menyebutkan, kondisi Adellia sempat kritis hingga tak sadarkan diri. Namun pada Senin (3/11) keluarga di Indonesia menerima kabar bahwa kondisi Adellia mulai membaik.
"Saat ini masih sakit dan dirawat. Informasi terakhir dari temannya di sana, matanya sudah mulai terbuka dan menunjukkan respon. Kami sangat bersyukur dan berharap dia segera pulih," kata Dike Madikus kakak kandung Adellia.
BACA JUGA:KPK Ingatkan Pejabat Bengkulu dan Istri Tidak Flexing
Dike menjelaskan, perjalanan adiknya ke Jepang pada tahun 2023, ketika Adellia mengikuti kursus bahasa Jepang di salah satu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Setelah menjalani pelatihan selama tujuh bulan, Adellia diberangkatkan ke Jepang oleh pihak LPK dengan menggunakan visa undangan, bukan visa kerja resmi.
BACA JUGA:Bidpropam Polda Bengkulu Cek Pelayanan MBG
"Pihak LPK menjanjikan bahwa semua berkas keimigrasian akan diurus setibanya di Jepang. Tapi sampai sekarang, setelah hampir dua tahun lebih bekerja, dokumen itu tidak pernah diurus. Statusnya tetap ilegal," jelasnya.
Karena status keimigrasian yang tidak sah, Adellia tidak memiliki asuransi kesehatan. Sehingga ketika jatuh sakit, dirinya kesulitan mendapatkan penanganan medis.
BACA JUGA:Kasus ISPA di Kaur Terus Meningkat, Penderita Sudah mencapai 1.154 Orang
"Sebelum koma, dia sempat mengeluh sakit kepala selama dua minggu. Karena tidak punya asuransi, dia takut berobat ke rumah sakit besar. Akhirnya dibawa oleh teman sesama PMI lainnya ke klinik kecil dan dirawat beberapa hari, tapi kondisinya semakin memburuk," jelas Dike.
Keluarga di Kabupaten Seluma saat ini berinisiatif menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan Adellia.