radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatatkan angka inflasi pada bulan September 2025 year-on-year (y-on-y) Provinsi Bengkulu sebesar 2,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 108,19.
Sedangkan untuk tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) pada bulan September 2025 Provinsi Bengkulu sebesar 0,97 persen.
BACA JUGA:Bupati Seluma Klaim Pemkab BS Buka Peluang Negosiasi Masalah Tapal Batas
Angka ini menjadikan Bengkulu menduduki peringkat kedua teratas inflasi secara nasional, setelah Provinsi Riau.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, angka ini termasuk dalam kategori yang cukup tinggi.
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Panen Jagung Bhayangkara Merah Putih di Kepahiang
"Tentunya ini menjadi warning bagi kita semua, harus ada upaya agar menjaga dan inflasi terjaga," kata Win Rizal, Rabu (1/10).
Ia menjelaskan naiknya angka inflasi ini dikarenakan beberapa faktor. Seperti adanya kenaikan harga beberapa komoditas, terutama daging ayam ras, termasuk cabai merah Selain itu, kurangnya pasokan menyebabkan kenaikan harga.
BACA JUGA:GM Radar Selatan Silahtuhrahmi dengan Kapolres Bengkulu Selatan, Siap Bersinergi Jaga Kamtibmas
"Kalau pasokannya terjaga saya yakin semua harganya bisa normal kembali," kata Win Rizal.
Win Rizal menekankan pentingnya upaya menjaga ketersediaan bahan pangan dan meningkatkan efisiensi distribusi, termasuk kerja sama antar daerah agar rantai pasok lebih pendek dan harga tidak terlalu naik. Dalam jangka pendek, yang paling utama adalah memastikan ketersediaan bahan pangan.
BACA JUGA:Bupati Hadiri Grand Final Pemilihan Putra dan Putri Kebudayaan Seluma
"Terpenting adalah ketersediaan bahan pangan terlebih dahulu, agar masyarakat tidak terbebani," pungkasnya. (cia)