RadarSelatan.bacakoran.co - Diabetes melitus, atau yang sering disebut diabetes, merupakan penyakit kronis yang memengaruhi cara tubuh mengolah gula darah (glukosa).
Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel tubuh, tetapi pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa secara efektif sehingga kadar gula darah meningkat.
Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi serius seperti kerusakan saraf, gangguan penglihatan, penyakit jantung, hingga gagal ginjal.
BACA JUGA: Lima Penyebab Sirkulasi Darah Tidak Lancar, Salah Satunya Penyakit Diabetes
BACA JUGA:5 Bahaya Kol Goreng bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Diabetes!
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita diabetes terus meningkat setiap tahunnya, dengan mayoritas kasus adalah diabetes tipe 2 yang erat kaitannya dengan pola makan, gaya hidup, dan faktor genetik.
Salah satu cara paling efektif untuk mengendalikan diabetes adalah dengan memilih makanan yang tepat, termasuk sumber protein berkualitas seperti ikan.
Mengapa Ikan Baik untuk Penderita Diabetes?
Ikan merupakan sumber protein rendah karbohidrat yang tidak langsung memengaruhi kadar gula darah.
Kandungan asam lemak omega-3, vitamin, mineral, dan protein berkualitas tinggi membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mendukung metabolisme tubuh.
BACA JUGA:Kamu Mengidap Diabetes, Tenang! 6 Pilihan Buah Ini Aman Untuk Dikonsumsi
BACA JUGA:7 Manfaat Lada Putih untuk Kesehatan, dari Meredakan Nyeri hingga Cegah Diabetes
Berikut 4 jenis ikan terbaik untuk penderita diabetes:
1. Salmon
Nutrisi utama: Omega-3 (EPA & DHA), protein tinggi, vitamin D, selenium.
Manfaat: Mengurangi peradangan, mendukung kesehatan jantung, dan membantu mengontrol berat badan.
Tips konsumsi: Pilih salmon tangkapan liar untuk kandungan gizi optimal. Masak dengan cara dipanggang, dikukus, atau dibakar tanpa minyak berlebih.
2. Sarden
Nutrisi utama: Omega-3, kalsium, vitamin B12, koenzim Q10.
Manfaat: Mendukung fungsi saraf dan energi, menjaga kesehatan tulang yang rentan rapuh pada penderita diabetes.
Tips konsumsi: Pilih sarden kalengan yang diawetkan dengan air atau minyak zaitun, hindari saus tinggi gula dan garam. Cocok dipadukan dengan salad sayuran.
BACA JUGA:Waspadai Gejala Diabetes yang Muncul Saat Bangun Tidur
BACA JUGA:Akar Bajakah, Cara Cepat Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Diabetes, Begini Meraciknya
3. Tuna
Nutrisi utama: Protein tanpa lemak, vitamin B kompleks, selenium, omega-3.
Manfaat: Menjaga massa otot, membantu metabolisme, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Tips konsumsi: Pilih tuna segar atau kalengan dalam air. Sajikan dengan bumbu alami seperti lemon dan rempah.
4. Makarel
Nutrisi utama: Omega-3, vitamin B6 dan B12, selenium.
Manfaat: Meningkatkan profil lipid, menaikkan kolesterol baik (HDL), menurunkan kolesterol jahat (LDL), serta mengurangi peradangan.
Tips konsumsi: Kukus atau panggang untuk mempertahankan nutrisi. Hindari menggoreng dengan minyak berlebih.
BACA JUGA:Harus Segera Disadari, Ini Ciri-Ciri Diabetes Terjadi di Usia Muda
BACA JUGA:Dokter Spesialis Ungkap! Pasien Diabetes Harus Siapkan Ini Sebelum Mudik!
Cara Memasak dan Gaya Hidup Pendukung
Gunakan metode sehat: kukus, rebus, panggang.
Batasi garam dan saus manis; gunakan rempah alami seperti jahe, bawang putih, kunyit, atau perasan lemon.
Sajikan bersama sayuran dan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau kentang rebus.
Selain pola makan, penderita diabetes dianjurkan untuk:
- Berolahraga rutin minimal 30 menit setiap hari (jalan cepat, bersepeda).
- Memantau kadar gula darah secara berkala.
- Mengelola stres dan tidur cukup 7–8 jam per malam.
- Menghindari rokok dan alkohol.
BACA JUGA:Manfaat Tak Terduga Kayu Manis untuk Kesehatan, Penderita Diabetes Pasti Senang
BACA JUGA:Tips Aman Berpuasa Bagi Penderita Diabetes
Memiliki diabetes bukan berarti harus menghindari makanan lezat. Dengan mengonsumsi ikan bergizi seperti salmon, sarden, tuna, dan makarel, kadar gula darah dapat lebih terkontrol, metabolisme tetap optimal, dan risiko komplikasi berkurang.