BACA JUGA:Jepang Kenalkan Honda Blade 110i, Motor Bebek untuk Segmen Entry Level
Peralihan dari mode jalan ke mode terbang dilakukan secara otomatis, dan pengguna bisa memilih antara sistem kendali otomatis maupun manual melalui joystick—khusus untuk pengguna berpengalaman.
Soal keamanan, kendaraan ini dilengkapi berbagai sistem proteksi.
Setiap rotor digerakkan oleh motor yang bekerja secara independen.
Jadi, jika salah satu rotor mengalami kerusakan, rotor lainnya dapat tetap bekerja dan menjaga kestabilan.
Selain itu, sistem kendali juga memiliki cadangan untuk mengatasi situasi darurat atau perubahan kondisi selama penerbangan.
BACA JUGA:Disangka Merek Cina, 7 Motor Ini Ternyata Asli Buatan Indonesia, Nomor 6 Bikin Heboh
BACA JUGA:Koperasi Desa Merah Putih Diharapkan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat
Yang menarik, Skyrider X6 juga dibekali parasut balistik otomatis.
Fitur ini akan aktif dan mengembang secara otomatis bila terjadi kegagalan kritis saat terbang, memberikan perlindungan ekstra bagi penggunanya.
Sebagai sumber energi, motor terbang ini menggunakan baterai berkapasitas 10,5 kWh.
Baterainya sudah mendukung sistem pengisian cepat seperti pada mobil listrik.
Dalam kondisi kosong, proses pengisian daya hingga penuh hanya memerlukan waktu sekitar satu jam.
BACA JUGA:Pelaku Curanmor Akui Niat Hanya Gadaikan Motor Curian, Tapi Akhirnya Dijual Rp 2,5 juta
BACA JUGA:Yamaha FZX Chrome: Motor Naked Bergaya Retro untuk Jiwa Muda
Motor terbang seperti Skyrider X6 menjadi bukti bahwa kendaraan masa depan semakin dekat dengan kehidupan nyata.
Meski tantangan regulasi dan biaya masih menjadi hambatan, kemunculannya bisa menjadi tonggak awal dari era baru mobilitas udara pribadi.