radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Krisis bahan bakar minyak (BBM) terjadi hampir di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu, termasuk di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Setiap hari selalu terjadi antrean panjang kendaraan yang ingin membeli BBM pertalite dan bio solar. Bahkan BBM non subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dexlite ikut langka.
BACA JUGA:Kota Bengkulu Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Hingga 29 Mei
Di tengah situasi krisis BBM yang sedang terjadi ini, aparat diminta memperketat pengawasan di SPBU.
Hal itu bertujuan untuk mencegah oknum tertentu membeli BBM subsidi untuk kebutuhan bisnis.
BACA JUGA:Antrean BBM di SPBU Tais Ricuh, Mobil Suzuki Carry Nyaris Terbakar
“Pihak aparat harus memperketat pengawasan di SPBU. Yang harus diutamakan membeli BBM subsidi di SPBU itu betul-betul untuk kebutuhan kendaraan, bukan yang mengisi BBM untuk disedot dari tanki mobil lalu dijual lagi,” harap Efendi Saputra, salah seorang warga yang sedang antre BBM di SPBU Tanjung Raman.
BACA JUGA:Pemkab Kaur Fokus Perlindungan dan Peningkatan Kompetensi CPMI
Krisis BBM memang rentan dimanfaatkan “pemain minyak” untuk meraup untung berlipat. Sebab masyarakat kesulitan mencari BBM.
Situasi itu membuat harga BBM eceran naik dari biasanya. Sedangkan para pemain minyak membeli BBM di SPBU tetap dengan harga normal.
BACA JUGA:Wacana Pembangunan Dermaga Linau: Langkah Strategis untuk Meningkatkan Aktivitas Ekonomi
Terkait hal tersebut, Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Awilzan, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu M. Akhyar Anugerah, S.H, M.H menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan BBM subsidi.
BACA JUGA:HUT ke-22 Kaur Ditutup Dengan Semarak dan Harapan Baru
Pihaknya akan menindak tegas apabila ada yang masih menimbun BBM subsidi dengan tujuan bisnis. Apalagi ditengah situasi krisis BBM yang sedang terjadi saat ini.
BACA JUGA:Dewan Soroti Anggaran Menumpuk Di Satu OPD