Uang Rp1.000 Kelapa Sawit Masih Jadi Incaran Kolektor, Begini Cara Menjualnya Agar Bernilai Mahal

Sabtu 10 May 2025 - 12:30 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Admin

Radarselatan.bacakoran.co - Tren unik kembali menggeliat di dunia koleksi uang kuno pecahan Rp1.000 bergambar pohon kelapa sawit kini tengah viral dan diburu banyak kolektor, baik dari dalam maupun luar negeri.

Apakah Anda punya? Jika ingin melelangnya, berikut cara menjualnya agar bernilai mahal. Ya, uang koin satu ini bisa bernilai jutaan.  

Padahal dulunya, uang ini hanyalah pecahan kecil yang biasa digunakan sehari-hari. Kini, nilainya melonjak drastis dan menjadi barang langka yang memiliki daya tarik tersendiri di mata para penggemar numismatik.

BACA JUGA:Kehidupan di Desa Nukunonu, Pemukiman Paling Terisolasi di Tengah Samudra, Ancaman Tenggelam Selalu Mengintai

Di berbagai platform online seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, OLX, hingga forum khusus di Facebook dan Telegram, uang ini diperjualbelikan dengan harga beragam, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah per lembar. 

Banyak yang tak menyangka, uang yang dulu tersimpan di celengan atau dompet lama, kini bisa bernilai tinggi.

Asal-Usul Uang Rp1.000 Gambar Kelapa Sawit

Uang kertas ini pertama kali diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1993. Bagian depannya menampilkan gambar pohon kelapa sawit, sementara di bagian belakang terdapat ilustrasi kapal pinisi, kapal layar tradisional khas Indonesia. Warna hijau yang mendominasi memberi kesan klasik dan kuat secara visual.

BACA JUGA:Petra Yordania Kota Kuno Yang Menyimpan Keajaiban dan Fakta Menarik, Pemandangan Alamnya Memukau

Seiring waktu, uang ini berhenti dicetak dan ditarik dari peredaran seiring hadirnya desain uang baru. Namun, justru karena tak lagi beredar, nilai koleksinya meningkat tajam.

Kenapa Nilai Jualnya Bisa Tinggi?

Menurut para pengamat numismatik, ada beberapa alasan mengapa uang ini begitu dicari:

1. Langka dan Tidak Diproduksi Lagi

Uang Rp 1000 kelapa sawit ini sudah lama tidak dicetak, sehingga jumlahnya semakin terbatas. Kelangkaan inilah yang menjadi magnet bagi para kolektor.

BACA JUGA:Candi Plaosan, Simbol Cinta Abadi, Peninggalan Zaman Jawa Kuno

Kategori :