5 Padi Lokal Bobot Berat Mengalahkan Inpari 32, Gabah dan Berasnya Diburu Para Tengkulak

Kamis 01 May 2025 - 07:30 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : Sahri

RadarSelatan.bacakoran.co - Di Indonesia masih banyak petani yang menanam padi lokal. Alasannya walaupun usia padi lokal lebih panjang, tetapi potensi hasil lebih besar.

Kemudian lebih cocok dengan kondisi lahan dan cuaca, sehingga potensi gagal panen sangat kecil.

Bahkan ada beberapa padi lokal yang paling disenangi petani karena memiliki bobot gabah berat mengalahkan bobot padi Inpari 32.

Berikut ini 5 jenis padi lokal unggul yang memiliki bobot berat dan menjadi rebutan para tengkulak:

BACA JUGA:Keunggulan dan Cara Merawat Padi Sedayu, Padi Unggul yang Banyak Ditanam Petani

1. Padi Cibesi

Umur panen: 85–90 hari setelah tanam (genjah)

Anakan produktif: 20–30 batang per rumpun

Bentuk batang: Tegak, daun bendera Sudung

Panjang malai: 25–27 cm

Bobot 1000 bulir: 30,5 gram (lebih dari Impari 32)

Gabah: Lonjong, premium, warna kuning, nasi pulen dan putih bersih

Hasil rata-rata: 9,5 ton/hektare

Potensi hasil maksimal: 11 ton/hektare

Ketahanan: Tahan sundep (penggerek batang), wareng batang coklat, agak tahan blas

Cocok untuk: Lahan irigasi & non-irigasi (sawah tegalan dan tadah hujan)

BACA JUGA:Rahasia Agar Hasil Panen Padi Naik 3 Kali Lipat, Ini Caranya

2. Padi Ngaos Mawar

Produksi oleh: KSP, Lakbok, Ciamis

Umur panen: 95–100 hari

Tinggi tanaman: 83 cm

Jumlah bulir per malai: Hingga 300 bulir

Anakan produktif: 23–30 batang per rumpun

Bentuk batang: Kokoh dan besar, tahan rebah

Daun bendera: Sudung

Gabah: Panjang dan besar

Bobot 1000 bulir: 34 gram (sangat berat)

Rata-rata hasil: 8–9 ton/hektare

Potensi hasil maksimal: Hingga 11 ton/hektare

Ketahanan: Tahan wareng batang coklat, agak tahan hawar daun bakteri, penggerek batang relatif ringan

BACA JUGA:Banyak Kupu Kupu Putih Pada Tanaman Padi? Waspada Bisa Bahaya, Ini Penjelasannya

3. Padi Herang 02

Umur panen: 95–100 hari

Tinggi tanaman: ±100 cm

Anakan produktif: 30–40 batang per rumpun

Jumlah bulir per malai: Hingga 400 bulir

Gabah: Besar dan panjang

Rasa nasi: Pulen

Bobot 1000 bulir: 33 gram

Potensi hasil: Hingga 12 ton/hektare

Ketahanan: Toleran terhadap asam, kekeringan, dan genangan

Perawatan: Mudah

BACA JUGA:Fungisida Terbaik Yang Bisa Melindungi Tanaman Padi Tari Serangan Jamur

4. Padi Cibatu 06

Jenis: Padi lokal

Umur panen: 95–100 hari

Tinggi tanaman: ±120 cm

Bentuk batang: Tegak, daun bendera juga tegak

Gabah: Besar, warna kuning bersih

Anakan produktif: 25–30 batang per rumpun

Jumlah bulir per malai: 200–300 bulir

Tekstur nasi: Pulen sedang

Bobot 1000 bulir: 30 gram

Potensi hasil: 9–12 ton/hektare

Ketahanan: Cukup tahan terhadap kelembapan tinggi

Rontokan: Sedang

BACA JUGA:Membuat Benih Padi Dari Hasil Panen Sendiri, Apakah Bagus?

5. Padi Cikawasen

Asal: Kabupaten Ciamis

Umur panen: ±95 hari

Malai: Sangat panjang, bisa mencapai 40 cm

Tinggi tanaman: ±100 cm

Batang: Kokoh, tahan rebah

Adaptasi: Baik di lahan rawa maupun lahan minim air

Potensi hasil: Hingga 10 ton/hektare (**)

Kategori :