radarselatan.bacakoran.co - PINO RAYA, Bidang Peternakan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Senin (28/4/2025), mengonfirmasi penanganan kasus kematian tujuh ekor kerbau di Desa Tungkal II Kecamatan Pino Raya.
Tim Pelayanan Ternak Intensif Terpadu (Panter) diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan tindakan darurat.
BACA JUGA:Dewan Dukung Bupati Bengkulu Selatan Segera Lantik CASN PPPK dan PNS
Kabid Peternakan Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Ikat Maulana, saat ditemui mengatakan pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan dari masyarakat.
"Setelah laporan masuk, pagi ini (kemarin,red) kami langsung menerjunkan tim ke lokasi. Ini bagian dari respon cepat kami untuk menjaga kesehatan ternak masyarakat," kata Ikat.
BACA JUGA:Petani Tagih Janji Gubernur Tutup Perusahaan Sawit Bandel
BACA JUGA:Oknum Kades di Kaur Dilaporkan Istri Sah, Diduga Nikah Sirih
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Ikat, kematian ternak disebabkan oleh penyakit ngorok atau Septicaemia epizootica, infeksi akut yang menyerang sapi dan kerbau.
"Kami pastikan penyebabnya adalah Septicaemia epizootica. Penyakit ini memang bisa sangat mematikan jika tidak cepat ditangani," jelasnya.
BACA JUGA:Zaman Dahulu Ini Metode yang Digunakan Untuk Mengetahui Kehamilan
BACA JUGA:Pemprov Anggarkan Untuk Pendampingan Kepala Desa
Selain menangani kasus kematian ternak, tim juga memberikan pelayanan kesehatan hewan di dua desa.
Di Desa Bandung Ayu, 65 ekor sapi diperiksa. Sementara di Desa Tungkal II, pelayanan dilakukan terhadap 34 ekor sapi dan 8 ekor kerbau.
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian mengimbau para peternak untuk rutin melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak mereka.