RadarSelatan.bacakoran.co - Padi Polton merupakan salah satu jenis padi yang banyak dikembangkan petani di Indonesia.
Padi ini disenangi petani karena anakan banyak, potensi hasilnya tinggi, serta tahan terhadap hama dan penyakit.
Namun padi ini juga memiliki kekurangan yang wajib diketahui petani sebelum menanam.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan padi Polton yang harus diketahui petani:
BACA JUGA:Padi Cibugo Jumbo Premium, Padi Unggul Produksi Tinggi yang Banyak Dicari Petani
Kelebihan meliputi:
1. Bobot Bulir Super
Padi Polton punya bulir yang besar dan padat, pengisiannya merata sampai ke pangkal. Meski malainya tergolong sedang (tidak panjang), namun isinya luar biasa.
2. Anakan Banyak
Meski ditanam di lahan yang kurang subur (sebelumnya pernah ditanami padi jenis lain), anakan padi Polton bisa mencapai 25 hingga 30 anakan per rumpun, jauh lebih banyak dibandingkan padi sebelumnya yang hanya sekitar 15 anakan.
BACA JUGA:Keunggulan Padi Denok Taiwan Serta Tips Perawatannya Agar Hasil Melimpah
3. Bobot Produksi Mantap
Satu rumpun kalau digoyang terasa berat. Ini jadi tanda kalau potensi hasilnya tinggi.
4. Tinggi Tanaman Ideal dan Batang Kokoh
Tingginya sekitar 90 cm, dengan batang yang kuat, sehingga tahan rebah, terutama saat musim hujan. Terbukti, tidak ada tanaman yang roboh.
5. Perawatan Mudah
Padi ini gampang dirawat dan sudah terbukti hasilnya bagus di dua lokasi yang berbeda. Alhamdulillah, semua panen memuaskan.
BACA JUGA:3 Jenis Padi Unggul yang Cocok Ditanam Musim Kemarau atau Pada Musim Tanam Kedua
Sedangkan kekurangannya meliputi:
1. Rawan Burung Pipit
Karena bentuk benderanya tidak terlalu tertutup, padi Polton lebih rentan diserang burung pipit. Maka dari itu, untuk daerah yang banyak burung, disarankan untuk menanamnya sedikit mundur dari jadwal tanam umum.
2. Keluar Malai Lebih Awal
Umur tanamnya setara dengan padi Impari 32, tapi malainya lebih cepat keluar. Ini juga jadi alasan kenapa lebih rawan diserang pipit, terutama kalau di sekitar masih belum keluar malainya. (**)